Pengamat Sebut Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat Gagal Karena Tak Ada yang Mau Ngalah
Kredit Foto: Instagram/aniesbaswedan
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago melihat gagalnya deklarasi Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat itu diakibatkan adanya perebutan kursi cawapres.
Diketahui sebelumnya, Koalisi Perubahan yang terdiri Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) batal mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Kamis (10/11/2022).
Baca Juga: Rebutan Cawapres Buat Dampingi Anies Baswedan, Jadi Kendala Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat
Arifki melihat posisi NasDem yang diuntungkan dengan mendeklarasikan Anies sebagai capres lebih awal.
Sementara itu, Demokrat dan PKS harus berebut untuk kursi cawapres. Di mana, Partai Demokrat ingin mengusung ketua umumnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sementara PKS ingin Ahmad Heryawan yang mendampingi Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kesepakatan ini bisa terlaksana lebih cepat jika salah satu partai mengalah atau menerima tawaran lain sebagai pemimpin koalisi, serta jumlah kursi menteri yang lebih besar jika Koalisi Perubahan menang," kata Arifki dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Bantah Kisruh Duet Anies Baswedan Bikin Deklarasi Koalisi Dibatalkan, NasDem: Ini Bukan Dagang Sapi!
Selain itu, Arifki juga melihat faktor lain mengapa Koalisi Perubahan mengurungkan niatnya untuk deklarasi di Hari Pahlawan Nasional. Menurutnya, Koalisi Perubahan hendak melakukan deklarasi di momentum yang tepat.
"Dengan belum munculnya capres dari PDIP dan KIB, koalisi perubahan tentu menyimpan nama cawapres untuk dikeluarkan pada saat yang tepat, sehingga tetap menjadi bahan percakapan pada momentum puncaknya," ujarnya.
Selain itu, Arifki juga melihat kalau penentuan nama cawapres akan berhubungan dengan basis wilayah.
Baca Juga: NasDem Sadar Pilih Anies Baswedan Tak Bisa Puaskan Banyak Pihak: Terutama Jagad Medsos!
Dari nama-nama yang muncul sebagai Cawapres, seperti Ridwan Kamil, Aher, Khofifah, Cak Imin, dan AHY berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur sehingga ini menyulitkan capres mencari figur cawapres yang tepat.
"Koalisi pendukung Anies masih mencari titik temu, terutama penentuan kursi cawapres. Paling tidak harus ada yang mengalah. Mungkin saja dengan adanya jaminan sebagai pemimpin koalisi atau jatah menteri yang lebih besar. Ya, deal-dealnya pasti berada di ranah itu."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty