Demokrat Masih Bisa Untung Meski AHY Nggak Jadi Cawapres Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Pasang Foto: Enak Dilihat, Sama-sama Ganteng!
Masih belumnya PKS dan Demokrat mengambil keputusan mengikat untuk mendeklarasikan dukungan koalisi pengusung Anies Baswedan menyusul NasDem jadi sorotan.
Alotnya keputusan yang diduga karena sama-sama mau jatah cawapres Anies Baswedan ini dinilai hanya mementingkan kepentngan partai sendiri berharap coattail effect dibanding suara rakyat yang mengharapkan Anies bisa maju di Pilpres.
Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut berkomentar. Refly menganggap tanpa PKS dan Demokrat (Aher-AHY) jadi cawapres Anies pun mereka tetap bisa mendapat keuntungan.
“PKS nggak ada ruginya, karena ternyata banyak pendukung Anies yang ingin memilih PKS for the time being menurut survei,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (13/11/22).
Pun demikian dengan Demokrat. Refly menganggap tanpa harus Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres, Demokrat masih bisa merauk keuntungan.
Refly menyebut Demokrat bisa memainkan tagline ‘Anies Presidenku, Demokrat partaiku’ dsj. Penggunaan Foto satu frame antara AHY dan Anies juga diyakini bisa berdampak.
“AHY tetap bisa mengkapitalisasi melalui image-image ‘Demokrat partaiku, Anies Presidenku’ lalu munculkan foto AHY sama Anies, kenapa? Jauh lebih enak dilihat dibandingkan foto Surya Paloh dengan Anies. Kan dua-duanya cakep, muda, ganteng, pokoknya idola emak-emak dan remaja putri,
“Kalau misalnya ditampilkan foto Surya Paloh, waduh orang lihat beda banget seperti bapak dan Anak, tetapi kalau AHY wah seperti kolega. Demikian juga dengan PKS seperti bapak dan anak,” ungkap Refly.
Harus Teguhkan Sikap
Refly mengungkapkan jika memang PKS dan Demokrat berkomitmen menjadikan pilpres nanti Genuine election, maka keteguhan memilih Anies Baswedan harus dipilih.
“Alangkah baiknya kalau memang ada genuine election, PKS dan Demokrat harus segera memutuskan paling tidak komitmen terus mendukung Anies agar tidak terombang-ambing,” jelas Refly.
langkah PKS dan Demokrat menurut Refly patut ditunggu khususnya terkait sikapnya pada NasDem dan Anies Baswedan.
Secara langsung Refly menyebut apakah PKS dan Demokrat akan jadi penyelamat atau pengkhianat dari suara masyarakat dan elemen yang mendukung Anies Baswedan.
“Kita lihat saja apakah Demokrat dan PKS akan jadi partai penyelamat atau pengkhianat, penyelamat pendukung Anies Baswedan siapapun dia dan di manapun dia, atau pengkhianat pendukung Anies Baswedan siapapun dan di manapun dia,” jelas Refly.
Lebih lanjut, Refly menilai masih alotnya PKS dan Demokrat mengambil dan meneguhkan keputusan mengusung Anies Baswedan berbanding terbalik dengan NasDem. Bahkan, Refly menganggap PKS dan Demokrat harusnya berterima kasih ke NasDem.
“PKS dan Demokrat sudah terlalu lama di luar pemerintahan Jokowi, harusnya mereka berterima kasih ke NasDem yang mau mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres,” jelas Refly.
Bukannya tanpa alasan, NasDem yang berani mengambil keputusan mendeklarasikan Anies di ambang ancaman serius. Sebagai partai pendukung Jokowi dua periode, NasDem dengan mendukung Anies bukannya tak mungkin dimusuhi langsung oleh Jokowi yang dinilai beberapa analisis terus menginginkan kekuasaanya berlanjut lewat orang-orang yang ia kehendaki.
“Karena risiko yang mereka hadapi banyak. Dimusuhi istana, dimusuhi Jokowi, dan juga menjadi target barangkali sasaran untuk dicari kesalahan-kesalahannya,” ungkap Refly Harun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto