Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Nggak Bakal Berani Langsung Melawan Surya Paloh Soal Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Pakai Upaya Lain: Penjegalan!

        Jokowi Nggak Bakal Berani Langsung Melawan Surya Paloh Soal Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Pakai Upaya Lain: Penjegalan! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kabar renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyeruak di ruang publik setelah deklarasi dukungan ke Anies Baswedan.

        Muncul desakan agar Jokowi segera mendepak NasDem karena memilih sosok Anies yang disebut sebagai antitesa seorang Jokowi.

        Menanggapi hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurut Refly Jokowi tidak akan berani langsung ambi sikap ke Surya Paloh dan NasDem terkait Anies Baswedan. Jokowi akan menggunakan cara lain memastikan sosok Anies tidak akan bisa maju di Pilpres 2024.

        Baca Juga: Peluang Gagal Nyapres Masih Terbuka! Refly Harun Kasih Peringatan ke Pendukung Anies Baswedan: Belanda Sudah Dekat!

        “Jokowi tidak mau berkonfrontasi dengan Surya Paloh yang memiliki resources, tetapi ada faktor lain yang sebenarnya sekarang ini sedang diupayakan yaitu bagaimana menjegal koalisi ini. Makanya ada upaya misalnya merayu PKS, ada upaya menskenariokan Demokrat ditarik KIB, dsb,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (14/11/22).

        Baca Juga: Demokrat Masih Bisa Untung Meski AHY Nggak Jadi Cawapres Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Pasang Foto: Enak Dilihat, Sama-sama Ganteng!

        Mengenai alasan Jokowi tak berani langsung berhadapan dengan Surya Paloh untuk menindak NasDem, Refly dalam analisisnya menyebut kekuatan seorang Surya Paloh bisa membuat bahkan seorang Jokowi enggan untuk melawannya.

        “Karena kita harus pahami yang namanya Surya Paloh ini punya kekuatan sendiri. Sebagai oposisi dia tidak bisa dipandang sebelah mata. Kenapa? Karena dia punya resources yang tidak dipunyai Demokrat dan PKS, salah satunya media, baik cetak maupun televisi,” jelas Refly.

        Refly menilai Jokowi tak akan nekat menendang NasDem tanpa strategi terlebih dahulu karena risiko menghadapi Surya Paloh akan berdampak besar.

        Baca Juga: Sampai Sekarang NasDem Belum 'Ditendang' dari Kabinet Soal Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Jokowi Khawatir: Dia Masih...

        Dengan apa yang Surya Paloh pegang, menurut Refly bakal jadi boomerang ke Jokowi sendiri apabila secara terang-terangan Jokowi tak suka dengan pilihan memilih Anies Baswedan.

        “Ini bisa dipakai efektif untuk mengkampanyekan kepentingan mereka. Kalau seandainya dia berada di posisi oposisi maka tidak ada halangan lagi untuk mengkritik pemerintah,” lanjut Refly.

        Baca Juga: Peluang Gagal Nyapres Masih Terbuka! Refly Harun Kasih Peringatan ke Pendukung Anies Baswedan: Belanda Sudah Dekat!

        Terkait desakan yang ada mengenai NasDem di Pemerintahan, Refly justru bertanya-tanya mengapa Surya Paloh atau NasDem harus mundur dari pemerintahan.

        Bukannya tanpa asalan, menurut Refly seharusnya Presiden Jokowi sendiri yang harus ambil sikap tegas ke NasDem. Selama Jokowi tak mengambil sikap, artinya Jokowi masih membutuhkan.

        “Kalau disuruh mengundurkan diri, what for? Kenapa harus mengundurkan diri?” jelas Refly.

        Baca Juga: Tukang Becak Ambil Sembako di Acara Relawan Ganjar Pranowo Tapi Malah Blak-blakan Dukung Anies Baswedan, Refly Harun Ngakak: Ini Pelajaran!

        Baca Juga: Rencana Jokowi di Pilpres 2024 Hancur Lebur Gegara Anies Baswedan Muncul, Refly Harun: Ada Pengganggu! Skenario Awalnya...

        “Presiden Jokowi yang bersikap yaitu dia yang menendang Surya Paloh dan NasDem dari kabinet, jadi bukan disuruh mereka mengundurkan diri,” jelas Refly.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: