Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Omzet Produk Industri Kreatif SMK BLUD Jabar Dongkrak Perekonomian Daerah

        Omzet Produk Industri Kreatif SMK BLUD Jabar Dongkrak Perekonomian Daerah Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Omzet produk yang berkaitan dengan industri kreatif di SMK Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Jawa Barat dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.

        Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, dengan hadirnya BLUD, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.

        "Juga menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," kata Dedi Supandi, Senin (14/11/2022).

        Baca Juga: Langkah Central Group di Industri Properti Nasional Semakin Kencang

        Dedi mengaku ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.

        Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.

        "Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update," katanya.

        Dia menilai dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Sehingga ke depan, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.

        "Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang-peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha," ungkapnya.

        Salah satunya yang telah dilakukan SMKN 1 Cibinong. Siswa di salah satu SMKN yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jawa Barat ini memang tidak terlibat secara langsung dalam memproduksi semen. Namun, karya yang dihasilkan oleh mereka  berpengaruh pada kualitas produksi zat untuk merekatkan batu, bata, dan batako.

        Sejak menyandang status BLUD pada 2019 lalu, produk maupun jasa dari SMKN 1 Cibinong kian diakui oleh sejumlah industri besar. Salah satunya, oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK yang notabene produsen semen ternama di Indonesia. 

        Kepala Cadisdik Wilayah I Jawa Barat, Nonong Winarni, mengatakan sedikitnya ada tiga produk karya siswa SMKN 1 Cibinong yang digunakan untuk memproduksi semen. Yang pertama, yaitu V-hook Spiral.

        Baca Juga: Perkuat Ekosistem Keuangan Digital, Pemangku Kepentingan Industri Fintech Diskusi Strategi Bersama

        Produk yang dihasilkan oleh siswa kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan tersebut merupakan alat habis pakai berupa angkur berbentuk "V" berbahan Stainless.

        "Fungsinya untuk menahan batu tahan api pada proses pembuatan semen," ujarnya

        Produk kedua, yaitu Filling Tube atau alat habis pakai berupa tabung pengisi ke kantung semen. Filling Tube ini dihasilkan oleh siswa kelas XI pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dalam mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam.

        Adapun, produk ketiga, yaitu Casing Air Slide Aeration atau alat untuk menyaring semen. Mata Pelajaran yang terkait adalah Teknik fabrikasi Logam di kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan. 

        "Pesanan ini setiap tahunnya sebanyak 1 unit casing air slide aeration silo blending di mana proses pengerjaannya memakan waktu selama 3 bulan dengan gabungan beberapa kompetensi dasar sehingga didapat satu produk utuh," ungkapnya.

        SMKN 1 Cibinong menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA). Sehingga model pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.

        Baca Juga: Langkah Central Group di Industri Properti Nasional Semakin Kencang

        Dia menambahkan, melalui BLUD dan model pembelajaran TEFA maka produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat. Sebab, sistem BLUD akan memudahkan untuk melakukan kerjasama dengan dunia industri.

        Ditambah dengan 10 fleksibilitas hak yang dapat menunjang kinerja efisien dan efektifnya di SMK BLUD. Adapun, fleksibilitas SMK BLUD didapatkan dari pengelolaan Barang dan jasa melalui Pendapatan, pembelanjaan, Pengadaan barang dan jasa, Utang dan piutang, pengelolaan Sumber Daya Manusia, penentuan Kerjasama, penanaman investasi (modal), penentuan tarif layanan, silpa (defisit) dan pembiayaan untuk remunerasi pegawai.

        "Sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah," imbuhnya.

        Sementara itu, pada mata pelajaran produktif atau kejuruan penerapan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL) TEFA di SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor tidak hanya bermitra dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa. Nonong menambahkan, pada kompetensi keahlian Teknik Permesian dan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur juga bekerja sama dengan anak perusahaan PT KAI yang menghasilkan penyangga bantalan rel kereta api.

        Adapun, kompetensi keahlian Rekayasa Perngkat Lunak (RPL) merancang dan mengimplementasikan pembuatan aplikasi presensi sekolah untuk kebutuhan internal. Sedangkan di kompetensi keahlian Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) dan Teknik Komputer dan Jaringan bekerja sama dengan PT Bonet dalam hal pembelajaran berbasis industri untuk layanan jasa Internet.

        "Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri (TOI) bekerjasama dengan SMAN 4 Cibinong dan Toko Buku dalam pembuatan Running Text," katanya.

        Adapun, Kepala SMKN 1 Cibinong Sugiyo menambahkan sekolah yang dia bina pun menjalin kerja sama dengan perusahaan alat berat, PT Komatsu Indonesia. Tak ayal, SMKN 1 Cibinong yang masuk dalam kategori pusat keunggulan kini berada di peringkat satu, baik dari kategori tata kelola maupun layanan.

        Selain mencetak pelajar untuk dapat menjadi SDM yang andal di industri kelak, pihaknya juga menyiapkan peserta didik untuk memiliki mental dan karakter young entrepreneur atau pengusaha muda.

        Baca Juga: Honda Hingga Telkom Mulai Lirik Kelas Industri SMKN 4 Bogor

        "Pencetakan pelajar menjadi pengusaha muda atau atau sekolah pencetak wirausaha (SPW) sudah kami mulai, sedangkan menyiapkan mental dan karakter pelajarnya menjadi generasi siap kerja memang sudah menjadi ciri khasnya SMK," jelasnya.

        Menurutnya, eksistensi BLUD di SMKN 1 Cibinong sangat didukung oleh Disdik Jawa Barat melalui Cadisdik Wilayah I Jabar. 

        "Dukungan mereka luar biasa, baik dalam menata kelola BLUD di SMKN 1 Cibinong. SMKN 1 Cibinong, siap menjadi rujukan atau referensi bagaimana menjadi SMK yang memiliki pusat keunggulan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: