Kredit Foto: Romus Panca
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing dalam pemenuhan kebutuhan tenaga terampil di dunia usaha dan dunia industri.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hafidz Muksin, saat kunjungan kerja ke SMKN 1 Bawen yang berlokasi di Jalan Kartini Bawen Nomor 119, Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Musikal Perempuan Punya Cerita Bukti Seni Pertunjukan Bagian Penting Ekonomi Kreatif
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung proses pembelajaran dan praktik industri pangan yang merupakan bagian dari langkah besar Kemendikdasmen mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai pilar penting mewujudkan kedaulatan pangan.
Lebih lanjut, untuk itu penyelarasan kurikulum di SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri perlu ditingkatkan. Penyediaan bahan bacaan pendukung literasi pangan juga perlu diperbanyak di satuan pendidikan.
“Salah satu fondasi penting dalam peningkatan SDM adalah literasi agar mereka memiliki pengetahuan, memiliki daya kritis, analitis, kreatif, dan mampu memahami kebutuhan serta peluang dunia usaha dan industri pangan” tegas Hafidz, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Senin (8/9).
Hafidz mengatakan, sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah kini terus mengoptimalkan sektor pendidikan vokasi sebagai strategi jangka panjang. “Sejumlah SMK telah diarahkan khusus sebagai pusat keunggulan untuk mengasah keterampilan praktis siswa agar menghasilkan lulusan yang kompeten dan terserap di dunia kerja,” terangnya.
SMK Pusat Keunggulan menjadi rujukan yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja SMK lainnya melalui kemitraan dan penyelarasan mendalam dengan dunia usaha dan industri.Program ini dirancang agar lulusan tidak hanya siap terjun ke dunia kerja, tetapi juga mampu membuka usaha mandiri yang berkontribusi langsung pada ketahanan pangan Indonesia.
SMKN 1 Bawen dipilih menjadi salah satu sasaran patok banding karena memiliki dukungan SDM yang handal dengan enam Program Keahlian yang dimiliki, yaitu Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian, Agribisnis Produksi Tanaman, Agribisnis Produksi Ternak, Mekanisasi Pertanian, Tata Boga Dan Pariwisata. Di samping itu, sarana dan prasarana serta fasilitas praktik industri pangan sangat memadai.
Praktik baik SMKN1 Bawen sebagai pusat keunggulan telah berhasil menciptakan SDM yang unggul di bidang pangan mencakup pertanian dan peternakan, menjalin kemitraan sekolah dengan dunia industri sehingga lulusannya siap bekerja dan mampu menjawab tantangan di dunia usaha dan industri.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMK 1 Bawen, Nana Mulyana, menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam industri pangan dengan cara menempatkan siswa untuk melakukan praktik kerja di lahan pertanian, peternakan, dan juga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang maju. Hal ini akan berdampak langsung pada pengalaman siswa yang utuh dalam proses kegiatan praktik tersebut.
“Misi besar yang telah dibangun di SMKN1 Bawen adalah lulusan bukan sibuk mencari pekerjaan, tetapi sibuk mencari karyawan. Sehingga sumbangsih SDM unggul untuk ketahanan pangan lebih nyata,” imbuh Nana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement