Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Denny Siregar: Padahal Mereka Harapan Bangsa...

        Soal Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Denny Siregar: Padahal Mereka Harapan Bangsa... Kredit Foto: Unsplash/Rendy Novantino
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Denny Siregar ikut komentar soal kasus 126 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjerat utang pinjaman online atau pinjol.

        Dia menyayangkan musibah tersebut malah menimpa mahasiswa yang seharusnya memiliki kemampuan intelektualitas tinggi.

        "Duh, nggak habis pikir saya. Kenapa kok sekelas mahasiswa yang kita percaya punya intelektualitas yang tinggi dan diharapkan kelak bisa membangun bangsa bisa terjerat pinjaman online yang mencekik bunganya," kata dia melalui video yang diunggah di Youtube Cokro TV, dikutip Kamis (17/11/2022).

        Baca Juga: Cara Menghadapi Pinjol Ilegal, Bongkar Tuntas Kejahatan-Kejahatan Pinjol!

        Denny Siregar menjelaskan pinjol merupakan perusahaan yang memberikan pinjaman uang dengan jumlah tinggi tanpa jaminan apa pun dari peminjam. Sebagai kompensasi, pinjol memberikan beban bunga yang sangat tinggi.

        "Bunganya itu bisa per hari loh ya. Anggap aja sederhananya mereka menghitung, kalau ada 100 orang meminjam uang kepada mereka, dan yang kembalikan hanya 10 orang saja, maka uang yang dipinjamkan akan balik," jelasnya.

        "Siapa yang balikin? Ya, 10 orang tadi dengan dengan bunga yang sangat tinggi."

        Dana pinjaman sebesar Rp1 juta rupiah dapat berlipat ganda hingga Rp10 juta rupiah akibat bunga yang diterapkan oleh pinjol.

        "Itulah model pinjaman tanpa agunan. Di zaman online begini, pinjaman tanpa agunan jadi lebih mudah," ujarnya.

        Lebih lanjut, ia memaparkan risiko mengambil pinjaman online. Misalnya, pinjol akan mengakses daftar kontak di HP guna meneror orang-orang yang terafiliasi dengan peminjam. Hal ini juga kerap menimbulkan kasus bunuh diri lantaran malu karena orang sekitarnya diteror oleh debt collector.

        "Jadi saya heran, kok sekelas mahasiswa nggak ngerti ginian ya. Apalagi sekelas mahasiswa universitas negeri ternama bernama IPB yang untuk masuknya saja perlu tes dan bersaing dengan ribuan orang," pungkas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: