Kembali Isi Ceramah Usai Bebas Bersyarat, Refly Harun Sebut Habib Rizieq Perlihatkan Konsistensinya Jadi Ulama Oposisi
Habib Rizieq Shihab akhirnya bisa kembali mengisi ceramah usai dinyatakan bebas bersyarat dari kasus-kasus pidana yang menjeratnya.
Pertama, Rizieq divonis empat tahun penjara dalam kasus penyiaran berita bohong dan menimbulkan keonaran terkait kasus tes usap (swab test) Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor.
Kedua, Rizieq divonis delapan bulan penjara terkait pelanggaran kekarantinaan kesehatan di Petamburan, Jakarta Pusat.
Kini mantan ketua Front Pembela Islam (FPI) itu sudah bisa berceramah kembali di depan para umat.
Melansir Islamic Brotherhood TV, dalam ceramah terbarunya Habib Rizieq menyinggung banyak ‘Raja Bohong’ di Indonesia yang memiliki jabatan tinggi yang akhirnya hanya bisa menyusahkan masyarakat.
"Kata koruptor nggak bikin mereka jera, cari kalimat yang bikin mereka jera umpamanya 'rampok uang rakyat', 'rampok negara', 'begal ekonomi'. Nah itu kalau dikasih istilah yang begitu nanti orang jera, orang malu," terangnya.
Ia juga menyoroti orang yang punya jabatan tinggi tapi hobinya berbohong dan seharusnya pantas untuk dijuluki 'Si Raja Bohong'.
"Jangan kaget kalau ada orang kerjaannya bangun tidur ngebohong, pagi ngebohong, siang ngebohong sore ngebohong, setiap hari ngebohong. Udah gitu jabatannya tinggi (tapi) bohong melulu. Enggak apa-apa kasih gelar 'Si Raja Bohong'.
Enggak apa-apa saudara. Dalam agama boleh, kenapa? Karena dinasehati sudah enggak bisa, tetap bohong terus-menerus," tegasnya.
"Kasih nama saudara 'Si Raja Bohong', 'Si Tukang Bohong, 'Biang Kebohongan'. Jangan orang bohong berkali-kali (malah) dikasih gelar seperti Abu Bakar AsShiddiq, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abu Thalib,” jelasnya.
Menanggapi ceramah Habib Rizieq, ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun mengatakan meski sudah keluar dari penjara Habib Rizieq menunjukan eksistensinya sebagai pihak oposisi.
“Jadi bukan ulama yang mendekat ke istana tapi ulama yang mendekat yang mengingatkan penguasa,” kata dia.
Kadang-kadang menurutnya, ada tipe ulama yang datang ke istana tapi ada ulama yang tidak mau datang ke istana. Dan justru sebaliknya ada ulama yang dikunjungi istana.
“Nah kalo Habib Rizieq tidak dua-duanya, tidak datang ke istana dan tidak dikunjungi istana ya,” katanya.
Menurut Refly pula, pernyataan dalam ceramah ini lebih sebagai seorang Dai yang mengingatkan penguasa.
Baca Juga: Sering Nyentil Kubu Habib Rizieq, Kharisma Jati Malah Dicap Kadrun: Mentang-mentang Berjenggot...
“Jadi dia betul-betul menjadi seorang penceramah, seorang pemimpin umat yang berada di luar mainstream kekuasaan istana. Karena itu penting bagi kita untuk mendengarkan apa sesungguhnya perspektif Habib Rizieq dalam dalam konteks tertentu. Ya seperti si raja bohong misalnya,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty