Pemerintah saat ini tengah membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi di 5 provinsi di Indonesia. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan bahwa minyak makan merah tersebut akan mulai diedarkan ke konsumen pada Januari 2023.
Teten mengatakan bahwa pabrik minyak makan merah ditargetkan bisa rampung dan mulai produksi pada Januari 2023. Produk tersebut nantinya akan langsng di distribusikan ke konsumen di sekitar pabrik tersebut.
Baca Juga: Pekan III Dibuka, Harga CPO Domestik Tercatat Meningkat Lagi
"Minyak makan merah sudah bisa diedarkan karena kita sudah memiliki izin edarnya sekaligus," kata Teten di Jakarta, Selasa (22/11).
Lima provinsi pembangunan pabrik minyak makan merah tersebut yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, dan Bengkulu. Hasil produksi dari pabrik minyak makan merah tersebut diharapkan bisa lebih murah dan efisien dari sisi biaya logistiknya karena pabrik terintegrasi dan dekat suplai Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
Dalam pembuatan minyak makan merah, koperasi yang bekerja sama dengan PTPN akan melakukan titip olah untuk mengubah TBS sawit menjadi minyak sawit mentah (CPO). Setelah itu, CPO akan disalurkan melalui pipa ke pabrik minyak makan merah yang dimiliki oleh koperasi untuk diolah menjadi minyak makan merah tersebut.
Sebelumnya, Teten memperkirakan harga minyak makan merah jauh lebih murah dibandingkan minyak goreng pada umumnya. Produksi minyak makan merah ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di sekitar perkebunan sawit.
"Harus di bawah migor (minyak goreng), bisa Rp9.000 (per kg), jadi murah. Ini solusi bagi masyarakat dan petani dan juga sehat serta aman bagi konsumen," katanya.
Menurut data GAPKI, total produksi minyak sawit Indonesia pada 2021 mencapai 51,3 juta ton. Rincian produksinya terdiri dari CPO sebanyak 46,88 juta ton dan CPKO 4,41 juta ton. Selain dari hasil produksi, persediaan minyak sawit Indonesia pada 2021 juga ditambah dengan impor sebanyak 59 ribu ton, serta stok awal sebanyak 4,86 juta ton. Dari jumlah persediaan tersebut, sebanyak 34,23 juta ton minyak sawit Indonesia pada 2021 digunakan untuk ekspor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: