Masih 'Nyemplung' di Kekuasaan Jokowi, Kader Golkar-PPP-PAN Terang-terangan Dukung Anies Baswedan, Ternyata Ini Penyebabnya!
Bagi Anies Baswedan, sejauh ini untuk menjadi kendaraan menuju kursi RI 1 sudah ada calon koalisi yang disebut “Koalisi Perubahan” yang berisikan NasDem, PKS, dan Demokrat.
Meski demikian, menurut Pakar Hukum Tata Negara yang juga Pengamat Politik Refly Harun, secara tak langsung Anies telah didukung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sebelumnya diketahui ada Go Anies yang diisi kader-massa Golkar dan Forum Kabah Membangun yaNg diisi kader-massa PPP. Terbaru, Relawan yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Amanat Indonesia atau 'ANIES' mendorong PAN untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres 2024 dari PAN. Mereka diketahui bagian dari pendiri PAN dan juga mantan anggota DPR Fraksi PAN.
“Kalau kita lihat dari 9 partai parlemen itu pendukung Anies Baswedan paling tidak sudah 6 partai, yaitu NasDem, PKS, Demokrat dan KIB (Golkar, PPP, PAN), yang belum PDIP, Gerindra, PKB,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (24/11/22).
Refly pun menjelaskan pilihan massa tiga partai KIB untuk mendukung Anies Baswedan berkaitan dengan taktis dan kepentingan partai sendiri.
Menurutnya, mendukung selain Anies sama sekali tidak menguntungkan bagi partai khususnya di Pileg.
“Kalau capres itu 3 (Anies, Ganjar, Prabowo) maka akan sangat aneh kalau kader ketiga di luar Koalisi Perubahan memilih Ganjar Pranowo karena dia milik PDIP. Mengendorse Ganjar sama saja dengan membesarkan PDIP, apa untungnya bagi partai-partai tersebut?” jelasnya.
“Ini fenomena menarik bagaimana Anies itu secara sosiologis didukung kader dari 6 partai politik for the time being, sejauh ini,” ungkapnya.
Menurut Refly, saat ini kubu pemerintahan sedang “ketar-ketir” dengan manuver Anies Baswedan yang telah bisa menggaet suara akar rumput partai yang masuk dalam lingkar kekuasaan Jokowi.
“Itu yang kemudian yang jadi persoalan dan ini makin menggetarkan dinding-dinding istana,” ujar Refly.
Situasi ini menurut Refly akan berimbas pada meningkatnya serangan kubu penguasa ke Anies dengan berbagai macam narasni. Narasi tersebut antara lain mengarahkan opini bahwa Anies Baswedan itu bukan siapa-siapa dan tak layak memimpin Indonesia.
“Saya kira jubir istana atau yang dekat dengan pemerintah saat ini makin men-glorifikasi-kan tidak perlunya Anies untuk memimpin ke depan, Anies tidak ada prestasi, tidak ada pendukung dsb,” ungkap Refly.
Padahal menurut Refly, mereka (kubu istana) sedang khawatir dengan banyaknya dukungan ke Anies bahkan dari massa-nya sendiri.
“Padahal dalam hati kecil ‘waduh gawat ini’, kok makin lama makin banyak yang deklarasi dukung dan tak peduli kebijakan partainya’,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto