Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pede, Uni Eropa Klaim Bisa Gantikan Pasokan Gas Rusia karena...

        Pede, Uni Eropa Klaim Bisa Gantikan Pasokan Gas Rusia karena... Kredit Foto: Flickr/European Parliament
        Warta Ekonomi, Brussels -

        Uni Eropa telah sepenuhnya mengganti impor gas alam Rusia dengan LNG dan gas pipa dari pemasok alternatif yang dapat diandalkan, Komisaris Energi Kadri Simson mengatakan pada sesi pleno Parlemen Eropa pada Rabu (23/11/2022).

        Blok tersebut akan memperdebatkan proposal batas harga gas pada Kamis (24/11/2022) untuk mencegah biaya setinggi langit bagi konsumen.

        Baca Juga: Mimpi Buruk buat Prancis Sulit Dihindarkan Jika Harga Gas Terus Meroket

        “Diversifikasi, pengurangan permintaan, kebijakan penyimpanan umum [dan] tindakan #RepowerEU kami membuat perbedaan,” tweet Simson setelah sesi, menambahkan: “Tapi kita harus tetap waspada.”

        Substitusi gas pipa Rusia terjadi karena meningkatnya pembelian gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat, kata para ahli kepada RIA Novosti.

        Menurut Komisi Eropa, antara Januari dan Agustus, total volume impor gas dari Rusia, termasuk LNG, turun 39 miliar meter kubik (bcm). Selama periode yang sama, pasokan LNG dari Amerika Serikat melonjak hampir 80% secara tahunan.

        Tahun lalu, Rusia menyumbang sekitar 45% dari impor gas UE. Menurut Badan Energi Internasional, Moskow memasok 155 bcm ke blok tersebut, sementara impor tahun ini diperkirakan turun sedikit di atas sepertiganya (sekitar 60 bcm).

        Sementara itu, analis dari firma riset Kpler bulan ini memperingatkan bahwa mengganti pasokan gas pipa Rusia dengan LNG akan menimbulkan biaya yang signifikan bagi UE.

        Tidak seperti gas pipa, yang biasanya dipasok berdasarkan kontrak jangka panjang, LNG lebih sering dibeli di pasar spot, dan biayanya cenderung berkali-kali lipat lebih tinggi.

        Sementara itu, peningkatan pembelian oleh UE mempersulit negara-negara berkembang untuk membeli LNG, karena mereka sekarang dipaksa untuk bersaing harga dengan negara-negara kaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: