Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Kritik Sikap Masyarakat Indonesia yang Masih Suka ‘Menyembah’ Presiden Seperti Raja

        Rocky Gerung Kritik Sikap Masyarakat Indonesia yang Masih Suka ‘Menyembah’ Presiden Seperti Raja Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung mengkritik sikap masyarakat Indonesia yang masih suka menyembah presiden seperti raja. 

        Kritik ini dia lontarkan mengingat Indonesia adalah negara demokrasi namun budaya masyarakat tidak bisa membedakan pemimpin sebagai pelayan rakyat bukanlah untuk disembah. 

        “Jadi kita mulai dari yang mendasar karena orang mulai putus asa, menganggap bahwa Demokrasi nggak ada gunanya,” jelas dia mengutip kanal youtube Rocky Gerung Official, Senin (28/11/2022).

        “Sebetulnya demokrasi-demokrasi itu mahal dan tidak mewakili pikiran-pikiran yang masuk akal.  Ini yang sering orang katakan bahkan di Indonesia yang katanya negara demokrasi itu,” tambah dia.

        Baca Juga: Relawan Jokowi Gelar Aksi Akbar di GBK, Rocky Gerung Sebut Istana Mulai Ketar-ketir: Ini Reaksi terhadap Blusukan Anies

        Rocky meluruskan, sejatinya demokrasi itu bukan pemerintahan orang melalui orang, untuk orang atau dari dan oleh orang untuk rakyat tertentu.

        “Demokrasi itu sejatinya adalah pemerintahan akal melalui pemerintahan orang,” jelas dia.

        “Yang salah ditafsirkan adalah terkait pemerintahan akal itu hanya kaum terpelajar yang boleh memerintah. Tuh itu kacaunya, padahal banyak kaum terpelajar yang akalnya bagus tapi moralnya buruk,” jelasnya. 

        “Pada prinsip lebih baik yang sederhana, yaitu dari rakyat itu juga seringkali dijebakkan bahwa yang dari rakyat kadang kala ditipu oleh yang lebih pintar karena itu dia akhirnya diasuh oleh kekuasaan lain,” tambahnya. 

        Jadi sebetulnya kalau kita lihat bahkan dari awal sejarah demokrasi di Athena nggak ada satu filsuf pun yang percaya pada demokrasi. 

        Baca Juga: Jokowi Teriak-teriak Soal Politik Identitas, Rocky Gerung Blak-blakan Sebut Anies Baswedan: Dungunya Wacana Istana…

        Ia juga menyinggung semacam prinsip bahwa di negara-negara Asia ada kultur yang disebut confucianism atau feodalisme atau hierarki yang menyebabkan demokrasi susah tumbuh. 

        “Kendati sudah ada pemilihan berdasarkan urutan rakyat, tetap aja orang feodal. Tetapi orang menyembah presiden seperti sebagai raja tuh yang sebetulnya enggak boleh lagi,” kata dia. 

        “Jadi sebetulnya ada semacam kecelakaan mental di kita, karena kita tidak mengalami satu peristiwa sejarah yang betul-betul membuat kita sama rata,” tambahnya.

        Ia juga menjelaskan istilah ‘demokrasi’ akhirnya hanya digunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. 

        Baca Juga: Rocky Gerung Keluarkan Ide Bentuk Dewan yang Diisi oleh Jusuf Kalla (JK), Opung Luhut, dan Habib Rizieq, Nggak Nyangka! Ternyata untuk...

        “Sekarang orang bikin partai politik hanya digunakan untuk buat korupsi dan buat investasi, dan ini termasuk sistem dinastinya tuh,” katanya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: