Refly Harun Tanggapi Kecurigaan Massa GBK Bukan Relawan Asli Jokowi: Rapi Sekali Memang, Ciri Dimobilisasi
Muncul dugaan bahwa ribuan massa yang hadir dalam acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) Sabtu (26/11/2022) bukan hanya massa dari pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), melainkan orang-orang yang sudah dimobililsai.
Masalah tersebut lantas direspons Ahli Tata Negara Refly Harun. Menurut Refly, jika benar massa tersebut adalah relawan palsu, Jokowi tengah memperlihatkan bahwa pemerintah sedang dalam kondisi tidak percaya diri.
Baca Juga: Pasukan Mas AHY Soal Jokowi dan Ubanan: Mempertontonkan Kebodohan!
"Kalau ini benar mereka bukan massa genuine, kedua mereka ini dimobilisasi, ketiga tidak hanya dimobilisasi, tapi juga dibohongi, maka ini sangat membuat miris rasanya kok bisa ya," ujar Refly Harun di kanal YouTube miliknya.
"Itu kan menunjukkan bahwa pemerintahan tidak terlalu percaya diri lagi dengan apa yang seharusnya mereka capai, karena kalau percaya diri enggak perlu mobilisasi seperti ini. Saya agak ragu-ragu juga ya," tambahnya.
Lebih lanjut, Refly Harun menyebutkan ada ciri-ciri soal massa yang dimobilisasi. Menurutnya, relawan yang dimobilisasi adalah relawan yang datang bukan karena kehendaknya sendiri, sementara relawan yang genuine adalah mereka yang datang atas kemauan sendiri.
"Seperti di GBK ini saya kebetulan pagi datang bagimana bus men-deploy orang yang datang nah itu ciri mobilisasi begitu, kalau tidak dimobilisasi mereka datang tidak teratur biasanya ya mereka datang begitu saja," imbuhnya.
Refly Harun menyoroti deretan bus-bus pengantar massa relawan Jokowi di GBK. "Tapi kalau kemarin mereka diangkut dengan bus dari berbagai daerah lalu busnya itu langsung menuju ke GBK, kalau acara lain kan enggak boleh parkir di Gatot Subroto," kata Refly Harun.
"Harusnya orang datang berbagai macam, naik sepeda, naik motor, jalan kaki. Tapi ini rapi sekali kan, bus datang dari berbagai daerah berarti ada yang menyewakan bus ada yang mengoordinasi," imbuhnya.
Lebih lanjut Refly Harun menyayangkan di mana Jokowi yang merupakan presiden dua periode masih melakukan perihal yang dia sebut mirip kampanye. "Disayangkan kok bisa ya presiden dua periode harusnya konsentrasi menyelesaikan masa jabatannya kok malah terlihat seperti kampanye," sesalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: