Viral Video Benny Rhamdani 'Izin Tempur' ke Jokowi, Gus Umar Bantu Klarifikasi: Dia Hanya Ingin yang Hina Jokowi...
Video viral berisi obrolan antara Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi perbincangan hangat. Diketahui, video yang diduga bocor tersebut terjadi di belakang layar acara Nusantara Bersatu, Sabtu (26/11/2022).
Dalam video itu, Benny mengaku siap tempur melawan pihak-pihak yang dianggap menjadi lawan Presiden Jokowi. Tak ayal, usai video itu tersebar di media sosial, publik pun ramai-ramai memberi komentar, baik pro maupun kontra.
Baca Juga: Tak Gentar Dengar Tantangan Benny Rhamdani, Effendi Siap Melawan: Pak Polisi, Tolong Jadwalkan!
"Kita gemes Pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Kalau Bapak nggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus..," ujar Benny dalam video viral tersebut.
Pernyataan Benny seketika menuai kontroversi, bahkan memicu kemarahan PDI Perjuangan agar Jokowi segera meninggalkan relawan seperti sang Kepala BP2MI.
Di tengah huru-hara tersebut, tokoh NU Gus Umar ikut buka suara. Pemilik nama lengkap Umar Hasibuan itu mengaku sudah ditelepon oleh Benny yang langsung mengklarifikasi pernyataannya.
Dilihat Suara Manado di akun Twitter-nya, @umarhasibuan757, Benny rupanya mengaku tidak bermaksud untuk membenturkan masyarakat. Justru saat itu Benny sedang membahas keberlanjutan proses hukum untuk para penghina Jokowi.
"Barusan saya di telepon bang Benny Rhamdani. Dia cerita gak ada maksud mau benturkan masyarakat," cuit Gus Umar sembari memperlihatkan tangkapan layar riwayat teleponnya dengan Benny.
"Dia hanya ingin supaya proses hukum tetap berjalan bagi yang hina Jokowi. Gitu ges," sambung Gus Umar, dikutip pada Senin (28/11/2022).
Baca Juga: Relawan Jokowi yang Lain pun Nggak Terima Soal Benny Mau Tempur dengan Kubu Lawan
Di sisi lain, Benny rupanya juga telah membuat klarifikasi mengenai pernyataan kontroversialnya tersebut. Kepada para awak media di Kompleks Parlemen, Benny mengklaim pernyataannya sebagai dorongan ke penegak hukum.
"Ya, itu hanya sebagai gambaran ilustrasi bahwa, pertama, kalau penegakan hukum tidak jalan ke gemesan dan kemarahan kita itu kan bisa dilakukan dengan cara tadi, masa kita tidak bisa di turun ke jalan? Itu hanya pesan saja tapi yang kita dorong kuncinya penegakkan hukum," kata Benny di Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Saat itu, menurut Benny, Jokowi cuma meminta semua pihak untuk bersabar kendati para relawannya kelewat gemas dengan lambatnya penegakan hukum. Karena itulah Benny dan relawan lain menurut untuk ikut bersabar.
"Kita hanya ingin memberi pesan saja, bahwa itu bisa kita lakukan, ya untung kesabaran kita dilatih di didik dengan kesabaran presiden, yang mengatakan jangan dan sabar jangan melakukan hal-hal seperti apa yang mereka lakukan terhadap kita," bebernya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: