Dalam upaya mewujudkan komitmennya untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung Sustainable Developments Goal (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan 13 PBB melalui keuangan berkelanjutan (sustainable finance), Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) bersama dengan Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) dan United Nations Development Programme (UNDP) akan mengadakan konferensi pada 30 November mendatang bertajuk Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economu 2022: Sustainable Finance Toward a Transition to Net Zero Emission.
Krisis perubahan iklim merupakan topik yang paling disorot dalam penerapan prinsip keuangan berkelanjutan untuk mendukung transisi net zero emission seperti yang digalakkan dalam Paris Agreement dan SDGs di tahun 2030. Hal ini karena aktivitas transisi dekarbonisasi membutuhkan dana yang besar yang tentu menjadi suatu tantangan bagi percepatan implementasi keuangan berkelanjutan.
"ICAEW melihat bahwa krisis perubahan iklim setiap tahunnya semakin meningkat. Hal ini menjadi perhatian kami untuk berpartisipasi dan mendorong terciptanya keuangan berkelanjutan yang mempu mempercepat transisi menuju net zero emission. Kebijakan dalam menjalankan peran dari sisi keuangan yang tepat akan sangat berpengaruh tidak hanya untuk saat ini tetapi juga kepada generasi yang akan datang," tutur ICAEW Head of Indonesia Conny Siahaan dalam media rilis seperti dikutip pada Selasa (29/11/2022).
Baca Juga: Menuju NZE, Beginilah Arah Kebijakan Transisi Energi
Conny lanjut menjelaskan bahwa salah satu upaya yang tepat dalam mewujudkan keberhasilan dari keuangan berkelanjutan transisi net zero emission adalah melalui kolaborasi. Hal ini dapat diwujudkan melalui kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan melibatkan sektor swasta terutama lembaga multilateral guna memperoleh keuntungan yang lebih besar baik ditinjau dari kapasitas pengetahuan hingga kemampuan dalam memobilisasi teknis pembiayaan yang sesuai dengan kebijakan yang mampu mendorong peningkatan keuangan berkelanjutan Indonesia.
Dengan kata lain, memprioritaskan peningkatan keuangan berkelanjutan bagi sektor swasta dapat menjadi kunci, untuk mencapai keberhasilan maka diperlukan ekosistem pendukung yang lebih besar terutama dalam penerapan mobilisasi keuangan berkelanjutan yang tepat. Oleh karenanya kebijakan Pemerintah diharapkan dapat menjadi penggerak bagi seluruh pemegang kepentingan dari berbagai sektor untuk berkontribusi pada komitmen nasional atau isu perubahan iklim melalui aktivitas bisnis yang dapat mencegah atau mengadaptasi perubahan iklim menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif.
Sejauh ini, upaya yang ditempuh Pemerintah untuk mendorong peningkatan keuangan berkelanjutan melalui transisi net zero emission adalah terciptanya perencanaan roadmap pajak karbon yang bisa diimplementasikan pada industri energi Indonesia. Yaitu kebijakan UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU PHP) Pasal 13 dampak negatif terhadap lingkungan hidup, yang menjadi awal Pemerintah dalam memperkenalkan kebijakan pajak karbon untuk mengubah perilaku ekonomi beralih pada aktivitas ekonomi hijau rendah karbon.
Terkait hal ini, konferensi Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2022: Sustainable Finance Toward a Transition to Net Zero Emission yang akan dilaksanakan pada 30 November pukul 08.00-16.40 WIB memiliki tujuan untuk mengkaji kebijakan dan upaya yang dibangun untuk memperkuat sektor keuangan Indonesia termasuk dalam meningkatkan keuangan berkelanjutan dan transisi yang juga menjadi prioritas dari Sustainable Finance Working Group (SFWG) Kepresidenan G20, di mana konferensi akan didukung juga oleh Climate Policy Initiative (CPI) dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
"Kami berharap melalui konferensi ini, seluruh industri yang terlibat dalam pengembangan laju keuangan berkelanjutan menuju net zero emission dapat memahami peran masing-masing dan mengambil aksi nyata untuk terlibat langsung di dalamnya," pungkas Conny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti