Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertanyakan Urgensi Acara Nusantara Bersatu yang Dihadiri Jokowi, Masinton PDIP: Ratusan Miliar Hanya untuk Hura-hura

        Pertanyakan Urgensi Acara Nusantara Bersatu yang Dihadiri Jokowi, Masinton PDIP: Ratusan Miliar Hanya untuk Hura-hura Kredit Foto: Instagram/Masinton Pasaribu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Acara Nusantara Bersatu yang menjadi ajang perkumpulan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi perbincangan hangat usai digelar meriah di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022). Banyak pihak mengkritisi kegiatan tesebut, termasuk Politisi PDIP, Masinton Pasaribu.

        Ia menilai gelaran tersebut seakan acara hura-hura dan menanyakan urgensi maupun kepentingan dari acara tersebut.

        Baca Juga: Heru Nongol di Acara Relawan Jokowi, Mardani PKS Nggak Main-main: Saya Nggak Nyaman!

        "Apa sih urgensinya dengan acara hura-hura seperti itu? Acara Senayan kemarin itu apa gitu loh. Pesan apa yang mau disampaikan ke publik selain hura-hura?" kata Masinton dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (29/11/2022).

        Masinton pun menjelaskan mengapa dia keberatan dengan acara relawan Jokowi tersebut. Dia menyebutkan sejumlah poin kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

        Pertama, pandemi covid-19 belum selesai dan PPKM dikabarkan hendak diatur kembali, namun malah mengumpulkan ribuan orang. 

        Baca Juga: Kumpul-kumpul Relawan Jokowi di GBK Dinilai Nggak Penting, Politikus PDIP: Jokowi Bisa Pidato di Ruangan Lalu Disebarluaskan

        Lalu yang kedua, adanya bencana gempa Cianjur baru-baru ini serta situasi ekonomi masyarakat yang sulit. Baik dari yang terdampak dari pandemi, maupun dampak dari krisis global.

        Ketiga, Masinton menyinggung pengeluaran biaya yang pastinya begitu besar dalam menggelar acara di GBK.

        "Itu biasa sangat besar, hitung saja kalau mendatangkan 100.000 kali bus, butuh berapa ribu bus ke sana. Kalau 100.000 kali 1 bus itu 50, butuh 2000 bus dan itu busa rata-rata semua dari luar Jawa," ujar Masinton.

        "Ada berapa puluh miliar duit ke sana, bahkan mungkin ratusan miliar hanya untuk acara hura-hura di tengah situasi yang sulit," lanjutnya menambahkan.

        Baca Juga: PDIP Geram Bukan Main Dengar Pentolan Relawan Jokowi Minta Izin untuk Tempur Lapangan Lawan Kubu Oposisi: Presiden Itu Menyatukan!

        Masinton menyatakan bahwa Jokowi seharusnya menjadi presiden rakyat Indonesia bersama, bukan hanya presiden untuk relawannya saja. Ia menegaskan kembali bahwa tak ada urgensi relawan dan Jokowi berkumpul, selain hanya untuk hura-hura atau bersenang-senang.

        Soal agenda politik, Masinton mengingatkan bahwa mekanisme pencalonan ada di tangan partai.

        Baca Juga: Acara Relawan Jokowi di GBK Banjir Kecaman, Mensesneg Ngaku Pusing: Itu Acara Anu...

        "Mau relawan kumpul berapa juga, itu syarat dalam perundang-undangan itu adalah partai politik yang mencalonkan," ujar Masinton.

        Dalam pandangannya, rata-rata relawan Jokowi yang hadir dalam acara Nusantara Bersatu adalah para elite relawan Jokowi yang berkumpul di ruangan, yang sebagian besar adalah komisaris. Hal itu diartikan Masinton bahwa satu di dalam elemen pemerintahan melakukan aktivitas politik atas nama relawan yang ingin mendomplang Jokowi dan bisa dititipkan ke pemimpinan berikutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: