Bandingkan Banyaknya Relawan yang Jadi Komisaris BUMN di Era Jokowi dengan SBY, Gus Umar: Zaman Sekarang seperti Obral Baju
Relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi Komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini dinilai lebih banyak dibanding relawan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika masa kepemimpinan Eks Presiden Indonesia tersebut.
Hal ini diungkap oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Umar Syadat Hasibuan alias Gus Umar.
Ia menyoroti di zaman SBY presiden, relawan yang menjadi komisaris dapat dihitung dengan jari. Berbeda, bebernya, di zaman Jokowi yang dinilainya seperti obral baju. Bahkan, kata dia, narapidana kasus korupsi pun menjadi komisaris.
"Dari dulu saya sdh bilang relawan jokowi bahkan merasa lbh besar dr parpol dan merasa lbh berjasa bantu jkw jd presiden. Masa SBY dulu relawan yg jd komisaris dlm hitungan jari gak lbhk dr 10 org. Zaman skrg komisaris spt obral baju. Bahkan sampai napi korupsi jd komisaris," cuit Gus Umar dikutip FAJAR.CO.ID, Selasa (29/11/2022).
Cuitan Gus Umar ini menuai berbagai respons warganet.
Ada yang menilai zaman Jokowi saat ini merupakan rezim balas jasa tanpa melihat latar belakang yang menjadi komisaris.
"Rezim ini kan rezim balas jasa tanpa melihat latar belakang nya… Yg jadi Komisaris Pertamina aja udah koar2, merem aja bisa untung… Gara2 dia melek, ga untung malah buntung itu Pertamina…," respons @fendy_070L.
"Dulu sbenernya udah sempat ditahan sama Erick pas awal menjabat, tapi akhirnya Adrian Napitupulu maju dan serang Erick ungkit2 pentingnya peran relawan dsb, terus pentingnya relawan ada di BUMN sebagai pengarah visi nawacita segala lah. Pret," tulis @sipalingyadhi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas