Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Acara Nusantara Bersatu Dikecam Bahkan oleh PDIP, Jhon Sitorus Sebut Relawan Jokowi Kini Ditakuti Semua Parpol

        Acara Nusantara Bersatu Dikecam Bahkan oleh PDIP, Jhon Sitorus Sebut Relawan Jokowi Kini Ditakuti Semua Parpol Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Acara Nusantara Bersatu yang digagas Relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai banyak kritik dari berbagai partai politik (parpol), termasuk PDIP. Seperti diketahui, PDIP memberi peringatan keras atas terselenggaranya acara yang bertempat di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022) tersebut.

        Menanggapi hal ini, pegiat media sosial Jhon Sitorus mengatakan parpol heran bagaimana mungkin relawan Jokowi bisa sesolid itu padahal Jokowi 2 tahun lagi pensiun.

        Baca Juga: Dihujat PDIP, Serangan Balik Relawan Jokowi Panitia Nusantara Bersatu: Dalam Pertemuan Itu Kami Tidak Korupsi seperti Elit Partai

        "Apa yang membuat suara relawan begitu ditakuti oleh partai politik? Mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa Jokowi adalah sebuah fenomena," kata Jhon dalam unggahannya, Kamis (1/12/2022).

        Jhon menyampaikan, tidak pernah dalam sejarah Republik ini seorang Presiden didukung oleh gerakan non-partai atau ormas selain Jokowi

        Relawan Jokowi, kata dia, bahkan ada ribuan organ, di mana mereka tidak berafiliasi dengan partai politik.

        Gaya egaliter yang tak pernah berubah sejak dari solo membuat rakyat percaya pada Jokowi. Dengan gayanya yang selalu blusukan, menyentuh tangan rakyat tanpa rasa sungkan, berdialog tanpa batas, solutif tanpa basa-basi.

        "Konsistensi ini sekaligus memvalidasi, Jokowi adalah Kita (rakyat). Jokowi sudah tertanam di sanubari rakyat Indonesia," tuturnya.

        Baca Juga: Cekcok dengan Relawan Jokowi Panitia Nusantara Bersatu di Acara TV, Politisi PDIP: Nggak Usah Sok Benar Lu, Kayak Gue Nggak Tahu Aja

        Dalam bayangan rakyat, Jokowi adalah pribadi jujur, tegas, merakyat dan tidak bertele-tele. Lebih jauh, dia menyebut, ada perubahan persepsi kepemimpinan sejak Jokowi muncul.

        "Pemimpin tak harus jago pidato-pidato, tapi pemimpin adalah soal kerja nyata. Kerja nyata dan track record yang baik ini memunculkan elektabilitas yang tinggi. Elektabilitas yang tinggi memunculkan kepercayaan rakyat," ungkapnya.

        Dengan memilih Jokowi sekaligus menerima bonus (Jokowi Effect). Dia mengatakan, suara PDIP naik bahkan hingga 20 persen di 2019, begitu pun NasDem karena Jokowi Effect.

        Itu bagi partai yang mendukung Jokowi. Dia menyindir partai yang tidak mendukung Jokowi kepanasan dengan fenomena relawan yang solid ini.

        Baca Juga: Heboh Capres Berambut Putih Versi Jokowi, Nasdem Ngaku Surya Paloh Masa Bodoh

        Partai Demokrat misalnya kata Jhon, paling berteriak kencang.

        "Karena era SBY tidak ada relawan yang solid mendukung SBY. Semua basisnya dari Partai Politik. Lihatlah kala SBY berkampanye. Motornya pasti partai, bukan Relawan. Pun begitu dengan Prabowo, Mega dan Cak Iminnya PKB," paparnya.

        Menurutnya, suara relawan tidak peduli soal partai, yang penting kriteria calon sesuai kehendak hati. Relawan Jokowi adalah fenomena dukungan lewat hati menembus batas partai tanpa menafikkan peranan PDIP sebagai partai Jokowi.

        Tetapi kata Jhon, apa yang terjadi dalam realitas politik selama Jokowi adalah bagian dari sebuah fenomena yang tak dimiliki politisi lain. Ditambah kekecewaan rakyat kepada parpol membuat rakyat bergerak sendiri, lahirlah relawan Jokowi.

        Baca Juga: Sebut Acara Nusantara Bersatu Tidak Produktif dan Paling Rusak, Ketua Joman: Saya Pendukung Pak Jokowi, Tapi...

        Partai Politik yang mengecam eksistensi relawan Jokowi adalah partai yang takut suaranya tergerus oleh solidaritas relawan tanpa partai ini.

        "Mereka takut, Jokowi mengarahkan ke mana jalannya para relawan. Padahal pertemuan ini adalah memastikan agar semua kompak menunggu perintah Jokowi," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: