Tidak hanya berfokus untuk memenuhi kebutuhan korban Gempa Bumi Cianjur selama di pengungsian, lewat 'Dapur Kreasi' Kementerian Sosial (Kemensos) juga berfokus untuk memulihkan ekonomi warga terdampak. Dapur kreasi sendiri dikelola oleh ibu-ibu yang berjumlah 10 orang.
Mereka menjajakan aneka makanan ringan, minuman serta gorengan.
Baca Juga: Trauma Korban Gempa Cianjur Belum Hilang, Posko LDP Kemensos Atasi dengan Gelar Kegiatan Ini!
Sebelumnya, pada ibu-ibu mendapatkan pelatihan memasak dari relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di lokasi pengungsian. Saat ini dalam satu hari, mereka mendapat omset yang mencapai Rp1,5 juta.
Relawan Tagana Provinsi Jawa Timur, Twi Adi sekaligus pendamping pelaksanaan Dapur Kreasi menuturkan, setelah Dapur Kreasi ini terbentuk dan diketahui bahwa kegiatan ini cukup menghasilkan, banyak dari mereka, para penyintas lainnya, mengajukan diri untuk ikut serta dalam kegiatan Dapur Kreasi.
"Untuk sementara, sudah lumayan banyak yang daftar (untuk mengikuti Dapur Kreasi). Bahkan, mereka bervariasi jenis jualannya, ada yang mau jualan martabak, ada yang mau jualan seblak, ada juga yang mau buka jasa pijat,” kata Twi dalam keterangan Kemensos, Jumat (2/12/2022).
Sementara itu, target pasar Dapur Kreasi, dikatakan Twi, menyasar para relawan atau masyarakat umum, yang kebetulan singgah di lokasi pengungsian. “Kami arahkan relawan, atau kalau ada masyarakat, yang mungkin sedang singgah untuk menjenguk keluarga mereka di pengungsian, kita arahkan juga mereka ke dapur kreasi untuk membeli produk ibu-ibu ini,” ucapnya.
Baca Juga: Rutinitas Posko LDP Kemensos Atasi Kecemasan Penyintas Gempa Cianjur
Untuk menarik minat dan memanjakan para calon pembeli, lanjutnya, pihaknya juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung di area Dapur Kreasi. “Kami juga sudah menyediakan tempat duduk, ada lima set meja dan kursi, serta satu tenda kerucut dilengkapi fasilitas kelistrikan untuk keperluan charge alat elektronik, hp atau laptop, bagi pembeli. Termasuk, lampu-lampu café dengan view gunung dan tenda-tenda merah putih penyintas yang cantik untuk swafoto,” katanya menambahkan.
Ia mengatakan kegiatan ini dirancang sebagai upaya pemulihan fungsi sosial ekonomi. “Para penyintas tidak begitu saja diberi uang, yang berimbas pada budaya konsumtif. Tapi, kami dengarkan aspirasi mereka, mereka maunya apa, kemudian, kami konsep. Nanti, bantuan dari Kemensos, dibelikan bahan (untuk memenuhi aspirasi mereka)," ujarnya.
Baca Juga: Mulai Relokasi Korban Gempa Cianjur, Pemerintah Siap Bangun Ratusan Rumah Berkonsep RISHA
Di samping upaya pemulihan fungsi sosial ekonomi, Twi juga berharap, para penyintas bisa belajar mengelola keuangan secara kelompok dan mandiri secara finansial.
Baca Juga: Imbas Gempa, RedDoorz Salurkan Bantuan ke 200 Karyawan Properti di Cianjur
“Selain itu, dibentuknya Dapur Kreasi secara berkelompok, diharapkan dapat mengasah jiwa sosial masyarakatnya, dan belajar untuk mencari solusi permasalahan bersama dalam keadaan sesulit apa pun,” kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: