Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Anies di Pilkada 2017, JK Ngaku Masih Dimusuhi Pendukung Ahok Sampai Sekarang: Saya Kadang Ketawa Juga

        Dukung Anies di Pilkada 2017, JK Ngaku Masih Dimusuhi Pendukung Ahok Sampai Sekarang: Saya Kadang Ketawa Juga Kredit Foto: Dokumen Pribadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang biasa disebut Ahoker dikatakan belum bisa menerima kekalahan jagoannya dalam Pilkada 2017 silam. Kala itu, sosok petahana itu harus kalah dari pesaingnya, Anies Baswedan.

        Dalam perbincangannya dengan Rocky Gerung, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bahkan mengaku hingga kini dirinya dimusuhi Ahoker. Pasalnya, JK mengatakan dirinya dituding sebagai aktor di balik kekalahan Ahok tersebut.

        Baca Juga: Anies Baswedan Kian Dicap Intoleran Habis Bareng NasDem, Eks Loyalis Ahok: Padahal Rekam Jejaknya...

        JK pun merasa heran karena hal itu. Atas sikap mereka yang belum menerima kekalahan Ahok atas Anies, JK menyebut Ahoker sama saja tak paham demokrasi.

        "Saya kadang-kadang ketawa juga. Apa itu, aneh juga ini keadaan, para Ahokers yang waktu itu kalah pemilu sampai sekarang masih marah, ya artinya tidak paham demokrasi," ujar JK saat berbincang bersama pengamat politik Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung, dikutip Minggu (4/12/2022).

        Diketahui, di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Hasilnya, pasangan Ahok-Djarot hanya meraih 42,04 persen suara, sedangkan Anies-Sandi mendapat 57,96 suara.

        Majunya Anies-Sandi memang tak lepas dari campur tangan JK. Saat masih berada di New York, Amerika Serikat, JK-lah menghubungi tokoh-tokoh Partai Gerindra dan PKS. "Semua tahu saya dukung Anies dan dalam beberapa jam saja Gerindra dan PKS langsung dukung," papar JK.

        Tak hanya itu, perihal Pilpres 2024, JK menuturkan dirinya terbuka dengan semua pihak. Bahkan, kata JK, ia juga terbuka dengan kader Golkar dan partai lain.

        "Airlangga datang ke sini konsultasi saya terima. Pak Prabowo mengundang kita datang, Muhaimin undang silaturahmi di Makassar saya terima," papar JK.

        Baca Juga: Sejumlah Orang Lempar Telur Busuk Saat Safari Politik, Anies: Sambutan yang Luar Biasa

        Sebelumnya, JK menyebut empat kriteria pemimpin Indonesia di Pilpres 2024. Pemilihan pemimpin kata JK tak boleh main-main. Sebab, Indonesia adalah bangsa yang besar.

        Kriteria pemimpin versi JK ialah memiliki kriteria pemimpin yang kuat; memiliki pengalaman; memiliki tingkat kecerdasan serta intelektual yang baik; serta rekam jejak yang baik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: