Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Bahan Baku dan Inflasi Melonjak Berdampak ke Kinerja MRAT di Kuartal III 2022

        Harga Bahan Baku dan Inflasi Melonjak Berdampak ke Kinerja MRAT di Kuartal III 2022 Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kinerja PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) mengalami koreksi pada kuartal III tahun 2022. Pada periode tersebut, Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp17,8 miliar.

        Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Perseroan membukukan laba Rp336 juta.

        Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk Bingar Egidius Situmorang berujar, “Di kuartal III terjadi penurunan sales karena kontraksi pasar, terutama di channel tradisional (consumers downsizing). Kenaikan biaya transport dan logistik termasuk untuk ekspor ikut membengkak.

        Namun Perseroan optimis dalam menyambut kuartal IV 2022 dan tahun 2023 dengan serangkaian kebijakan dan strategi yang akan dioptimalkan melalui kerjasama yang lebih intensif dengan berbagai pihak diantaranya distributor baik domestik dan mancanegara, pemasok dan berbagai partner bisnis, termasuk kolaborasi baru.

        Hal senada turut disampaikan Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Jodi Andrea Suryokusumo,” Walaupun terjadi penurunan signifikan di sektor health product namun penjualan dari sektor kosmetik memberikan kontribusi positif bagi Perseroan di kuartal III ini.

        Di sisi lain, Perseroan juga harus menanggung beban inflasi akibat adanya kenaikan bahan baku yang cukup signifikan yang membuat gross profit Perseroan menurun.”

        Jodi menambahkan,” Selain itu, kami terus melakukan efisiensi baik dari sisi manufacturing, distribusi hingga program marketing yang diharapkan akan berdampak positif pada kinerja Perseroan ke depannya.

        Opsi kenaikan harga untuk beberapa produk tidak bisa dihindari, namun tentunya semua kenaikan harga bahan baku tersebut tidak serta merta akan dibebankan seluruhnya kepada konsumen,” ujar Jodi .

        Hingga September 2022, penjualan MRAT turun 15% menjadi Rp217,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp255,9 miliar. Sementara, beban pokok penjualan menurun 12% dari Rp113,8 miliar di tahun 2021 menjadi Rp100,3 miliar di tahun 2022.

        Alhasil, terdapat penurunan pada laba kotor MRAT yang semula sebesar 56% per September 2021 menjadi 54% per September 2022.

        Memahami daya beli konsumen dan merespons kondisi pasar yang dinamis, Perseroan meluncurkan produk baru dengan harga yang lebih affordable yaitu Minyak Zaitun Aromatic Essential Oil kemasan 55 ml.

        Minyak Zaitun skincare banyak-manfaat ini mempunyai khasiat extra untuk healing aromatic yang digunakan dalam berbagai situasi yang dialami konsumen.

        Adanya dana yang diperoleh Perseroan dari hasil divestasi aset tanah senilai Rp 199,4 milyar menumbuhkan optimisme bahwa Perseroan akan mampu memaksimalkan potensi laba di kuartal IV dan di tahun-tahun mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: