Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perdana dalam Sejarah, Pemilik Alfamart Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Indonesia, Segini Kekayaannya!

        Perdana dalam Sejarah, Pemilik Alfamart Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Indonesia, Segini Kekayaannya! Kredit Foto: Twitter/cumasejam
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemilik jaringan Alfamart, Djoko Susanto untuk pertama kalinya dalam sejarah masuk dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia. Forbes memprediksi kekayaan Djoko Susanto mencapai USD4,1 miliar (Rp64 triliun). Kekayaan Djoko meningkat lebih dari dua kali lipat, menyusul perluasan jaringan toko Alfamart.

        Sebagaimana diketahui, Djoko Susanto adalah pendiri Alfamart yang memiliki lebih dari 19.000 minimarket di seluruh Indonesia dan lebih dari 1.200 toko di Filipina.

        Djoko merupakan anak keenam dari 10 bersaudara. Bakat bisnis pemilik nama asli Kwok Kwie Fo ini dimulai saat ia mengelola warung makan sederhana orang tuanya di dalam pasar tradisional di Jakarta pada usia 17 tahun. Bisnisnya pun berkembang setelah ia bermitra dengan taipan rokok kretek Putera Sampoerna untuk membuka kios serupa dan menjadi rantai supermarket diskon.

        Baca Juga: Meroket Tinggi-Tinggi! Kekayaan Para Taipan dan Konglomerat Indonesia Meroket Hingga Rp2.812 Triliun

        Ketika Putera menjual bisnis rokoknya kepada Philip Morris pada tahun 2005, Susanto membeli bisnis retail tersebut dan mengembangkannya menjadi jaringan Alfamart.

        Di bawah kendali penuhnya, ia kemudian mengembangkan bisnis ritel PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, yang menjalankan lebih dari 5.500 toko di bawah beberapa merek seperti Alfamart, Alfa Express, Alfamidi dan Lawson.

        Pada 2007, ia mendirikan Alfamidi dengan badan hukum bernama PT. Midimart Utama. Ini merupakan salah satu idenya dalam diferensiasi merek yang berakhir sukses. Namun, tidak semua usahanya sukses. Alfa Supermarket yang awalnya bernama Alfa Toko Gudang Rabat akhirnya harus dijual kepada Carrefour karena Alfa Supermarket tidak menghasilkan pendapatan yang signifikan akibat kalah bersaing dengan supermarket lain.

        Akhirnya, ia fokus pada ritel minimarket. Langkah Djoko tepat dalam menginvestasikan uangnya ke Alfamart dan Alfamidi. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya gerai Alfamart di berbagai daerah dan terbentuknya kerja sama Alfamidi dengan Lawson.

        Pada Juni 2022, perusahaan membeli saham senilai USD30 juta (Rp468 miliar) di Bank Aladin Syariah, yang menyediakan layanan keuangan sesuai syariah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: