Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Semua Bersiap, Tahun Depan Indonesia Tuan Rumah Konferensi Insinyur se-Asia Tenggara!

        Semua Bersiap, Tahun Depan Indonesia Tuan Rumah Konferensi Insinyur se-Asia Tenggara! Kredit Foto: PII
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi insinyur se-Asia Tenggara pada 2023 mendatang. Acara yang dikenal CAFEO (Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization) ini menurut rencana akan diselenggarakan di Bali pada November tahun depan.

        Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Bambang Goeritno, mengatakan, CAFEO merupakan ajang silaturahmi antara organisasi persatuan insinyur se Asia Tenggara. Setiap tahun insinyur di negara Asia Tenggara bertemu untuk berbagi informasi dan pengalaman seputar keinsinyuran, termasuk usaha-usaha untuk menjalin kerjasama antar negara Asean.

        Baca Juga: Pemecatan Presiden Peru Jadi Sorotan Politikus Senior: Contoh Bagus Kudeta Konstitusi di Indonesia

        "Kami menyambut kehadiran teman-teman insinyur ASEAN di CAFEO 41 tahun depan di Bali. To all ASEAN Engineers, we are looking forward to meeting you all in the 41st of CAFEO on November 2023 in Bali, It is indeed a good time to enjoy Bali as our world class tourism destination while establishing and maintaining this great relationship as one Asean bi family," kata Bambang dalam keterangan resminya, Jumat (9/12/2022)

        Pada 2022 ini, pihaknya pun menghadiri CAFEO ke-40 yang diselenggarakan di Pnomh Penh, Kamboja, 5-8 Desember kemarin. Dalam CAFEO ke-40 ini, PII mengirimkan 50 delegasi.

        "Konferensi ini antara lain sesi working group and ASEAN Engineering Inspectorate yang terdiri dari disaster preparedness, sustainable cities, energy, environment, educational and capacity building, transportation and logistics, engineering mobilities, Woman Engineers forum, Young Engineers Forum, Building Inspectorate, Manufacturing Inspectorate, Electrical Inspectorate, dan Boiler Inspectorate," katanya seraya menyebut acara ini dihadiri insinyur dari 10 negara ASEAN.

        Adapun, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan, pada konferensi inipun pihaknya mengusulkan 450 insinyur Indonesia agar terdaftar dalam ASEAN Engineer Register (AER).

        Baca Juga: Bisa Ditikung Menterinya Jokowi, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Nyatanya Belum Tentu Diusung PAN

        AER merupakan sertifikat registrasi para insinyur profesional yang diberikan The ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO), organisasi keinsinyuran di Asia Tenggara. Ini bertujuan untuk memberikan standardisasi dasar terkait profesi insinyur dalam menghadapi persaingan global.

        Dengan begitu, kata dia,  hingga saat ini terdapat 2 ribu insinyur Indonesia yang sudah bersertifikasi internasional tersebut. Menurut dia, registrasi AER ini penting agar insinyur Indonesia memiliki mobilitas yang tinggi sehingga bisa mengerjakan proyek di luar negeri bahkan menempati posisi strategis seperti project manager hingga project director.

        Baca Juga: KIB Disinyalir Tambah Penumpang, Elite PAN: Menyamakan Nama Tiga Ini Tak Mudah, Apalagi Nambah...

        "Syarat untuk diusulkan ke AER ini adalah insinyur harus minimum di tingkatan Insinyur Profesional Madya (IPM) yang disyaratkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII)," katanya.

        Sedangkan, jumlah insinyur dalam negeri yang sudah tingkatan IPM sebanyak 20 ribu. "Yang sudah teregister di AER baru 10%," katanya.

        Sementara itu, Direktur Eksekutif PII, Habibie Razak, menambahkan insinyur Indonesia terlibat aktif di berbagai proyek keinsinyuran di Indonesia.

        Baca Juga: Jalin Kerja Sama, Pemerintah Indonesia Ingin Ciptakan Kerja Layak di Palestina

        "Termasuk proyek strategis nasional dan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Tentunya kami mendukung suksesnya program transisi energi untuk mencapai target net zero di tahun 2060," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: