Tak Mencerminkan Partai Anak Muda, Refly Harun Sebut PSI Lebih PDIP dari PDIP!
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali ditinggal petingginya yakni Michael Victor Sianipar yang menjadbat Ketua DPW PSI DKI Jakarta. Hengkangnya Michael ini menambah dereta elite PSI yang memutuskan keluar dari partai pimpinan Haji Giring Ganesha setelah sebelumnya ada Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja, dan Surya Tjandra.
Mengenai hengkangnya kader PSI ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun angkat suara. Menurut Refly, PSI tidaklah mencerminkan apa yang mereka selalu jadikan jargon yakni partai anak muda.
“Partai ini baru, partai muda tetapi dia tidak mencerminkan anak muda,” uajr Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (8/12/22).
Refly menilai Haji Giring Cs yang selalu membawa jargon partai anak muda arusnya bisa punya idealisme tinggi untuk bersikap kritisis ke kekuasaan.
Namun yang terlihat menurut Refly, PSI hanyalah tak lebih layaknya partai “orang tua” dan terkesan menjadi centeng kekuasaan.
“Yang ingin berontak dari establishment kekuasaan, biasanya anak muda yang tidak mau kemapaman, partai yang mau mendobrak dan menggebrak, tapi ini justru jadi partai yang paling PDIP dibanding PDIP, jadi justru menjadi centeng Presiden Jokowi,” jelasnya.
Dikatakan demikian karena menurut PSI terkesan jadi partai penguasa yang harus membela Jokowi habis-habisan. Padahal PDIP sendiri dalam beberapa kesempatan juga kerap bertindak tegas seperti isu perpanjangan jabatan dan tiga periode.
Terlebih lanjut Refly, semua orang bisa melihat bagaimana rekam jejak PSI yang “Siang-malam” kerjaannya hanya mengurus satu orang saja yakni Anies Baswedan. Hal ini menurut Refly makin nyata saat kader dan aktivis di PSI satu wadah di kanal Youtube yang memang fokus menyerang Anies Baswedan.
“Agendanya Cuma satu, mengkritik Anies Baswedan. Jadi partai ini tidak pernah kritis terhadap presiden Jokowi tetapi the rulling party. Ini yang jadi persoalan menurut saya, kok partai anak muda penampilan sepeti partai orang tua yang mapan. Tak pernah kritik pemerintahan,” jelasnya.
Terkait pilihan Michael keluar dari PSI, Refly menduga bahwa eks anak buah Ahok tersebut sudah gerah dengan sikap PSI sebagaimana disebut di atas tadi.
“Jadi agendanya Cuma mengkritik Anies Baswedan saja dan itu dilakukan pimpinan tertinggi hingga wilayah, ini yang barangkali membuat Michael Sianipar gerah. Dia tidak lagi melohat bahwah ini partai yang memperjuangkan idealisme,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto