Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mohon Doanya, Malaysia Sedang Alami Fenomena Membahayakan, Semoga Indonesia Tidak...

        Mohon Doanya, Malaysia Sedang Alami Fenomena Membahayakan, Semoga Indonesia Tidak... Kredit Foto: Reuters/Lim Huey Teng
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dan tujuh lainnya luka-luka, dalam musibah tanah longsor di sebuah perkemahan di dekat Genting Highlands, Jumat (16/12/2022) pagi.

        Saat tim SAR sedang menyisiri lumpur tebal dan pohon tumbang, untuk menemukan belasan orang yang masih belum ditemukan di perkemahan dekat jalan raya. Juga di dekat lokasi Father's Organic Farm di Gohtong Jaya, di negara bagian Selangor.

        Baca Juga: Misi Raja Malaysia Luar Biasa, Uni Emirat Arab Sampai Teken Kesepakatan Minyak Bersejarah

        Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat mengungkap, 60 orang ditemukan selamat, dari total 94 orang yang terjebak longsor.

        Kepala Kepolisian Distrik Suffian Abdullah mengatakan, seluruh korban jiwa merupakan warga Malaysia. Termasuk, seorang anak berusia 5 tahun. 

        "Kami telah menerjunkan 400 orang dari berbagai instansi, untuk mencari korban dalam musibah ini," ujar Suffian Abdullah, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat (16/12/2022).

        Terkait hal ini, Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor Norazam Khamis mengatakan, petugas pemadam kebakaran mulai tiba di lokasi sekitar pukul 03.00 waktu setempat, setelah menerima panggilan darurat pada pukul 02.24.

        “Misi pencarian dan penyelamatan korban, sedang dilakukan tim Special Tactical Operation and Rescue Team of Malaysia (STORM),” ujar Norazam Khamis kepada Kantor Berita Bernama.

        Di Twitter, Pasukan Pertahanan Sipil Malaysia memposting foto-foto Tim Khusus (PASPA) dan Departemen Selangor, yang bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

        Norazam mengatakan, longsoran jatuh dari perkiraan ketinggian 30 meter di atas perkemahan, dan menutupi area seluas sekitar 0,4 hektare.

        Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengaku kaget, mendengar kejadian tersebut.

        "Saya telah meminta, agar operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan dengan hati-hati dan sistematis oleh semua badan pemerintah," katanya, seraya menambahkan bahwa dia telah menyarankan para menteri yang mengunjungi lokasi tersebut, agar tidak mengganggu operasi pencarian.

        Sementara Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad berharap, seluruh korban hilang dapat ditemukan dengan selamat.

        "Tim penyelamat sudah bekerja sejak awal. Saya akan ke sana hari ini," ucap Nik Nazmi via Twitter.

        Bencana longsor terjadi sekitar 50 km sebelah utara Kuala Lumpur di Kota Batang Kali, tepat di luar area puncak bukit Genting Highlands yang populer. Terkenal dengan resor dan keindahan alamnya.

        Gambar yang diposting di laman Facebook Father's Organic Farm menunjukkan, sebuah rumah pertanian di lembah kecil, di tengah area luas yang dapat dipasangi tenda.

        Sementara cuplikan dari televisi lokal merekam longsoran tanah, melalui kawasan hutan di samping jalan.

        Di media sosial, viral foto-foto petugas penyelamat memanjat lumpur tebal, pohon besar, dan puing-puing lainnya.

        Selangor yang merupakan negara bagian paling makmur di Malaysia, sebelumnya juga pernah mengalami musibah tanah longsor. 

        Kejadian alam ini sering dikaitkan dengan pembukaan hutan dan lahan.

        Saat ini, Selangor memang diliputi cuaca hujan. Tapi, tidak ada hujan lebat atau gempa bumi yang tercatat dalam kejadian semalam.

        Tanah longsor sering terjadi di Malaysia setelah hujan lebat. Ini biasa terjadi pada akhir tahun.

        Para ilmuwan mengatakan, peristiwa cuaca ekstrem saat ini menjadi lebih sering dan intens karena perubahan iklim.

        Pemerintah Malaysia, sejatinya telah memberlakukan aturan ketat terkait pembangunan lereng bukit. Namun, musibah tanah longsor terus terjadi setelah serangan cuaca buruk.

        Maret lalu, empat orang dilaporkan tewas dalam musibah longsor besar, setelah hujan lebat mengubur rumah mereka di pinggiran Kuala Lumpur.

        Tahun lalu, sedikitnya 21 ribu orang mengungsi akibat hujan deras yang diikuti banjir di tujuh negara bagian di seluruh negeri. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: