Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasukan Rusia dan Belarusia Bergerak ke Perbatasan, Presiden Ukraina Buka-bukaan Kondisinya

        Pasukan Rusia dan Belarusia Bergerak ke Perbatasan, Presiden Ukraina Buka-bukaan Kondisinya Kredit Foto: Reuters/Ukrainian Presidential Press Service
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Ukraina menilai melindungi perbatasan Ukraina adalah prioritas utama dan negaranya siap untuk semua skenario yang mungkin terjadi dengan Rusia dan sekutunya Belarusia, kata Presiden Volodymyr Zelensky.

        "Melindungi perbatasan kami, baik dengan Rusia dan Belarusia adalah prioritas konstan kami," kata Zelensky setelah pertemuan dengan komando militer utama Ukraina pada Minggu (18/12/2022).

        Baca Juga: Sekutu Top Putin Bikin Ukraina Ketar-ketir, Lihatlah Aksi Pasukan Rusia

        "Kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan skenario pertahanan," ujarnya.

        Dalam pidato video malam untuk warga Ukraina, Zelenskyy juga mengeluarkan seruan baru kepada negara-negara Barat untuk memberi pertahanan udara yang lebih baik. Permintaan ini sebagai salah satu langkah paling kuat untuk menghentikan invasi Rusia.

        Zelenskyy berbicara pada saat Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Belarusia. Terbuka diskusi tentang kemungkinan serangan baru Rusia dan saran itu bisa berasal dari Belarus.

        Pejabat di Kiev telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa Minsk dapat bergabung dengan pasukan Moskow. Belarusia berfungsi sebagai landasan peluncuran serangan baru untuk membentuk front kedua dalam perang.

        Zelenskyy menegaskan, apa pun yang mungkin dibujuk oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko untuk Rusia, itu tidak akan membantunya.

        "Sama seperti semua gagasan buruk lainnya dalam perang melawan Ukraina dan Ukraina ini," katanya.

        Belarusia adalah salah satu sekutu terdekat Rusia dan Lukashenko mengizinkan wilayah negaranya digunakan untuk memulai invasi 24 Februari ke Ukraina. Namun dia telah mengatakan berulang kali bahwa tidak berniat mengirim pasukan negaranya ke Ukraina. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: