Dengar Luhut Nilai OTT KPK Buat Indonesia Jelek, Ucapan Elite Demokrat Tajam: Gak Ada Harapan...
Politikus Partai Demokrat, Ardi Wirdamulia menyorot tajam Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Dirinya keheranan dengan pernyataan salah satu menteri dari kabinet Joko Widodo alias Jokowi itu terkait dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Baca Juga: Opung Luhut Bilang OTT KPK Bikin Jelek Indonesia, Novel Baswedan: Semoga Cuma Beliau...
Menurutnya tak ada harapan bagi pemberantasan korupsi jika pejabat tinggi negara melihat salah satu cara melawan kejahatan tersebut seperti ini.
Tak hanya itu, Ardi juga menyebut hal ini seperti mengisyaratkan suramnya penanganan korupsi di negeri ini.
"Ngga akan ada harapan untuk pemberantasan korupsi di negara ini kalau pejabat pentingnya ngomong kek gini. Suram," ujar Ardi dikutip dari unggahan twitternya, @awemany (21/12/2022).
Pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan soal OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebelumnya menuai sorotan publik.
Baca Juga: Gak Makan Ucapan Elite NasDem Terkait Sikap Anies Baswedan, Loyalis Jokowi: Lebih Percaya Anjing...
Luhut mengatakan, upaya lembaga antirasuah untuk memberantas korupsi dengan tangkap tangan, dinilanya tidak bagus.
"Kita nggak usah bicara tinggi-tinggi lah, OTT OTT itu kan nggak bagus sebenarnya, buat negeri ini jelek banget,” kata Luhut dalam acara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Aksi Pencegahan Korupsi 2023 – 2024 dengan tema ‘Digitalisasi Untuk Cegah Korupsi’ di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).
Baca Juga: Luhut Bilang OTT Bikin Negara Jelek, Eks Ketua KPK Buka Suara: Sudah Tak Seperti Dulu....
Luhut mengungkapkan, aksi pencegahan dinilai bisa mengurangi praktik korupsi di Tanah Air.
Baca Juga: Jika Nasib Proyek Jokowi Termasuk IKN Berada Ditangannya Nanti, Anies Baswedan: Lihat Aja Jakarta
Menurutnya, kementerian/lembaga bisa menggunakan e-katalog untuk melakukan belanja kebutuhan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar