Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Firli Bahuri Kejar Dugaan Korupsi Formula E Anies Baswedan, Rocky Gerung Nilai Ketua KPK Berlebihan

        Firli Bahuri Kejar Dugaan Korupsi Formula E Anies Baswedan, Rocky Gerung Nilai Ketua KPK Berlebihan Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rocky Gerung mengatakan bahwa tindakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang berupaya untuk mempersangkakan Anies Baswedan dalam kasus dugaan korupsi Formula E merupakan tindakan yang berlebihan.

        Demikian disampaikannya dalam sebuah video berjudul Ketua KPK Firli Terus Kejar Anies Lewat Formula E. Bisa Picu People Power yang diunggah di akun YouTube Rocky Gerung Official pada 24 Desember 2022.

        Memantik percakapan, jurnalis senior Hersubeno Arief menyampaikan bahwa upaya Ketua KPK Firli Bahuri yang tidak berhenti untuk mempersangkakan Anies Baswedan atas dugaan korupsi Formula E sekali lagi mentok karena ditolak oleh penyidik dan sementara itu pimpinan KPK terbelah kembali.

        Baca Juga: Anies Baswedan Unggul di Voting ILC, Bachrum: Makanya Orang Serakah Berwacana 3 Periode

        "Percuma juga, Firli iya dia ketua KPK, tetapi apa yang dia perintahkan itu tergantung kesanggupan sebetulnya dari para penyidik yang sudah punya visi. Visi artinya tahulah mana yang potensial mana yang dicari-cari. Kan penyidik dididik dengan cermat metodologinya, begitu disebut seseorang radarnya langsung bekerja, begitu disebut kasus radarnya langsung bekerja. Jadi ketika disebut Anies Baswedan para penyidik berpikir ini pasti politis tuh," ujar Rocky Gerung menanggapi seperti dikutip dalam video pada Minggu (24/12/2022).

        Melihat situasi yang terjadi tersebut, Rocky lanjut mengatakan bahwa mungkin memang ada kesalahan adminitrasi dalam pelaporan atau biasa disebut sebagai pencatatan akuntasi yang buruk, namun jika hal tersebut kemudian dipaksakan untuk menjadi dugaan kasus korupsi maka yang terjadi adalah sudah menjurus pada maksud untuk menjegal Anies Baswedan untuk menjadi presiden. Menurutnya, inti dari permasalahan tersebut sebenarnya bukan lagi tentang dugaan kasus korupsi, melainkan sebuah upaya yang dibuat-buat untuk menjegal Anies.

        "Jadi Pak Firli pilihannya terlalu berlebihan, semakin Anies elektabilitasnya naik, semakin dicari-cari kesalahan itu. Tapi kita tetap harus ambil sikap praduga tak bersalah terhadap Anies juga termasuk Firli," ujar Anies. Kemudian ia menegaskan, "tapi sekali lagi posisi ini akan berubah sejalan dengan makin mantapnya kekuatan politik yang diasuh dari istana untuk mempersoalkan itu."

        Menurut Rocky, melihat semakin lama pada kasus-kasus yang terjadi, semua kasus itu nampaknya hanya kasus yang akan disalahkan kepada Anies Baswedan. Termasuk Rocky menyebut adalah perkara Presiden Joko Widodo yang mempersoalkan mengenai sungai-sungai yang dinaturalisasi oleh Anies Baswedan untuk dinormalisasikan.

        "Ada semacam perencanaan sistematis untuk menghalangi Anies. Yang paling mudah tentu melalui KPK. Karena kalau Anies dipanggil bolak-balik itu berarti dia tidak punya kesempatan untuk sosialisasi padahal KPU barusan buatkan semacam fatwa sosialisasi yang penting jangan mengajukan nama sebagai atau membujuk orang untuk nyoblos," ujar Rocky Gerung. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: