Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Spirit Natal untuk Perdamaian dan Persatuan Bangsa

        Spirit Natal untuk Perdamaian dan Persatuan Bangsa Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Umat Kristiani di seluruh dunia sebentar lagi akan merayakan kelahiran Isa Almasih atau Yesus Kristus, sosok yang dalam Islam menjadi salah satu nabi yang wajib dihormati dan dimuliakan, yakni tanggal 25 Desember 2022. Meski demikian, sejarah juga menunjukkan bahwa relasi antara Islam-Kristen kerap menampilkan ketegangan teologis. Bahkan, peperangan hingga pertumpahan darah atas nama agama yang melibatkan keduanya pun kerap terjadi. 

        Saat ini, alhamdulillah, kelompok mainstream dalam kedua agama telah sama-sama mengedepankan dialog alih-alih jalan kekerasan dalam berinteraksi. Jikapun ada orang atau kelompok yang masih menggunakan kekerasan untuk menyerang kelompok atau agama lain, dapat dipastikan hanyalah oknum dari agama tersebut.

        Baca Juga: Maruf Amin: Libur Natal dan Tahun Baru jadi Penentu Status PPKM

        Sayangnya, kasus intoleransi masih terjadi di Indonesia meski, sekali lagi, tidak mencerminkan mayoritas umat beragama itu sendiri. Kontroversi terkait kebijakan pelarangan pendirian Gereja di Cilegon misalnya, mendapat reaksi negatif dari publik yang secara langsung berarti mayoritas umat beragama di Indonesia tidak setuju dengan tindakan tersebut.

        Isa Al-Masih memiliki posisi istimewa dalam Islam. Al-Qur'an menyebut nama Isa dengan gelar al-Masih secara berulang-ulang sebanyak 11 kali. Posisi kenabiannya termasuk dalam golongan ulul azmi, para nabi yang memiliki ketabahan dan kesabaran serta keikhlasan dan keteguhan hati istimewa. Ia berjuang mendakwahkan firman-Nya sampai usia 33 tahun, usia yang relatif masih sangat muda dan singkat.

        Namun, miliaran orang di dunia mengajui kesucian dan ketulusannya. Al-Qur'an menyebut warisannya adalah kelembutan, kasih sayang, dan kerendahan hati. Yang diajarkannya merupakan nilai universal perenial; kebenaran dan kesetaraan sosial, cinta kasih, dan persaudaraan. 

        Fakta di atas menunjukan bahwa relasi antara umat Kristiani dan Muslim sangat erat dan berkelindan secara profetik. Posisi istimewa sosok Isa Al-Masih dalam komunitas muslim tersebut seharusnya lebih bagi kita untuk merasa menjadi saudara dalam konteks Abrahamic Religion. Sebagai satu umat beragama yang lahir dari bapak tauhid yang sama, Ibrahim, sehingga dalam kesadaran semacam ini, kita menjadi umat beragama yang tidak mudah terprovokasi pihak lain. 

        Dalam konteks warga negara kesatuan Republik Indonesia, Natal 2022 merupakan momentum tepat untuk mengukuhkan kembali semangat ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air yang baik secara konseptual-teoritis maupun praksis sudah selesai dan menjadi realitas yang hidup dalam denyut nadi masyarakat Indonesia.

        Alhasil, merupakan kewajiban kita semua sebagai warga negara untuk saling menghormati tradisi dan kepercayaan saudara sebangsa kita yang lain. Tak pelak, spirit Natal kali ini sudah saatnya kita mempererat jalinan persaudaraan yang telah bertunas, mekar, dan tumbuh menjadi realitas dalam kehidupan bangsa Indonesia selama berabad-abad.

        Said Aqiel Siradj (SAS) Institute, dengan semangat persaudaraan dan persatuan mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2023. 

        Oleh: Dr. H. Sa'dullah Affandy, Direktur Eksekutif SAS Institute

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: