Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kapolri dan Kepala BIN Diisukan Ikutan ‘Jegal’ Anies Baswedan, Ini Balasan Nasdem

        Kapolri dan Kepala BIN Diisukan Ikutan ‘Jegal’ Anies Baswedan, Ini Balasan Nasdem Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Nasdem kembali berhadapan dengan pihak-pihak yang mereka sebut ingin membenturkan mereka dengan aparat.

        Yang terbaru, berdasarkan partai yang mendukung Anies Baswedan ini, ada selebaran atau flyer beredar di media sosial.

        Di dalam selembaran itu, ada foto Kapolri dan Kepala BIN. Adapun tulisannya: BIN dan Polri bergerak batalkan acara deklarasi Anies di berbagai daerah.

        "Sejak Partai NasDem mendeklarasikan @aniesbaswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan diperkenalkan ke masyarakat di berbagai daerah, banyak narasi yang ingin mengganggu," tulis Nasdem dalam kicauan di Twitter, Sabtu (24/12/2022).

        Baca Juga: Ngomong Panjang Lebar Soal Anies Baswedan, Ruhut Sitompul Bilang Kader NasDem Anggap HTI-FPI Bukan Organisasi Terlarang: Ngeri Kali!

        Nasdem menolak klaim itu. Partai Nasdem justru mengucapkan ke kepolisian karena telah melakukan pengamanan yang baik.

        "Partai NasDem melalui pernyataan Wakil Ketua Umum Partai NasDem @madtu_madali ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Polisi karena telah lakukan pengamanan yang baik."

        Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa ikut menyoroti pernyataan Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja. 

        Pernyataan yang dimaksud adalah dengan menyebut Anies Baswedan telah melakukan mencuri start kampanye.

        Herry menilai safari yang dilakukan Anies ke daerah-daerah tidak ada kaitannya dengan etika politik apalagi pelanggaran kampanye.

        Baca Juga: Pesan Menag Yaqut Dianggap Sindir Anies Baswedan, Gus Umar Langsung Teriak: Jangan Lebay!

        "Terlalu dini juga Bawaslu ini menilai Anies tak punya etika politik, karena jelas tidak nyambung berhubung agenda kampanye bahkan pencalonan pun belum dimulai," kata Herry kepada wartawan, Jumat (16/12).

        Herry menilai Bawaslu seharusnya tidak perlu menyampaikan penilaian yang berlebihan secara subjektif terhadap kegiatan Anies ke daerah.

        "Bawaslu itu harus netral, opini subjektif itu perlu dihindari agar tak terkesan berpihak," ujar Herry.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: