Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cawe-cawe Urusan Reshuffle Jokowi, Djarot PDIP Kena Semprot Demokrat

        Cawe-cawe Urusan Reshuffle Jokowi, Djarot PDIP Kena Semprot Demokrat Kredit Foto: Instagram/Djarot Saiful Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usai meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kinerja menteri NasDem jelang reshuffle, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat telah melakukan intervensi.

        Sebagaimana diketahui, perombakan kabinet atau reshuffle yang dikabarkan bakal terjadi sebentar lagi merupakan hak prerogatif Presiden.

        Baca Juga: Dua Menterinya Jadi Target PDIP Masuk Reshuffle Jokowi, Ahmad Ali: Masa NasDem Mau Dibuang di Tengah Jalan

        "Terbaca sebagai bentuk intervensi politik yang terus menyubordinasikan presiden yang selalu ditempatkan sebagai petugas partai," ujar dia melalui layanan pesan, Senin (26/12).

        Kamhar mengatakan Djarot sebaiknya taat asas saat berbicara persoalan reshuffle kabinet. Hanya Presiden Jokowi yang punya hak prerogatif mencopot menteri.

        "Persoalan dinamika politik dalam koalisi pemerintah silakan diselesaikan secara bijak tanpa perlu mempertontonkan praktik arogansi politik dengan tetap menghargai hak prerogatif presiden," kata dia.

        Sebelumnya, Djarot menyebut reshuffle menjadi urusan Presiden Jokowi sebagai pemilik hak prerogatif mengevaluasi para menteri di kabinet Indonesia Maju. "Urusan Pak Jokowi untuk bisa mengevaluasi. Evaluasi kinerja seluruh menteri, apalagi menjelang berakhir masa jabatan presiden," kata dia ditemui awak media di Jakarta, Jumat (23/12).

        Berkaitan soal kinerja menteri, Djarot malah menyoroti janji pemerintah untuk menciptakan swasembada beras. Sebab, katanya, kenyataan sekarang malah jauh dari cita-cita. Indonesia saat ini malah mengimpor panganan tersebut.

        "Ternyata kita impor beras ketika harganya naik. Seharusnya pemerintah intervensi, dong, jangan sampai pasa saat musim panen raya dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

        Djarot pun meminta dari Presiden Jokowi bisa mengevaluasi kerja menteri yang berurusan dengan pertanian. Dia kemudian menyebut Menteri Pertanian dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang perlu dievaluasi.

        Baca Juga: Anak Buah Mas AHY Sebut Reshuffle Adalah Hak Prerogatif Presiden: Yang Tahu Kinerja Menteri Dia Sendiri

        Diketahui, dua nama yang menjabat menteri tersebut berasal dari Partai NasDem, yakni Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya.

        "Mentan dievaluasi, Menteri Kehutanan, ya, terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: