Ketua DPP PDIP Minta Dua Menteri Nasdem Diresuffle, Demokrat: Mereka Sedang Pertontonkan Arogansi!
Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat sebelumnya meminta dua menteri NasDem yang masih berada di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 segera dievaluasi.
Permintaan Djarot itu diketahui sebagai tanggapan atas sinyal perombakan kabinet atau reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Adapun dua menteri dari NasDem yang dimaksud, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Menanggapi hal tersbeut, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai PDI Perjuangan tengah mempertontonkan arogansi politik kepada masyarakat.
Baca Juga: Internal PDIP Ribut karena Hasil Survei, Rocky Gerung Sebut Golkar Malah Makin Senang
Kamhar menilai permintaan evaluasi itu sebagai tindakan intervensi. Bahkan menurutnya, intervensi itu bisa berujung kepada memposisikan Jokowi yang dianggap hanya petugas partai. Padahal jelas, masalah reshuffle sepenuhnya menjadi urusan Jokowi sebagai Presiden.
"Tak elok mempertontonkan ke publik praktik arogansi politik yang terbaca menjadi bentuk intervensi politik yang terus mensubordinasi presiden yang selalu ditempatkan sebagai petugas partai," kata Kamhar kepada wartawan, dikutip Rabu (27/12/2022).
Ia lantas mengkritik Djarot yang seharusnya sadar diri akan posisinya yang tidak boleh mengintervensi hak prerogatif Jokowi terkait reshuffle, melalui sikapnya yang meminta mengevaluasi dua menteri NasDem.
"Pak Djarot mestinya mengetahui ini dan sepatutnya menunjukkan perilaku politik kenegarawanan yang taat asas," kata Kamhar.
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan hanya Jokowi yang mengetahui kebutuhan kabinet dan pemerintahan, apakah memang perlu atau tidak reshuffle.
"Siapa yang perlu di-reshuffle dan kapan harus di-reshuffle," kata Herzaky.
Termasuk mengenai penilaian kinerja para pembantunya di kabinet, hanya Jokowi yang tahu.
"Mana yang masih perlu diakselerasi, mana yang sudah sesuai dengan harapan beliau, dan mana yang harus diganti pejabatnya untuk memperbaiki kinerjanya," ujar Herzaky.
Karena itu, Herzaky mengingatkan agar Jokowi tidak ceroboh menyoal perombakan kabinet. Ia meminta Jokowi benar-benar berhati-hati.
"Beliau sebaiknya sangat berhati-hati jika memang benar akan melakukan reshuffle. Ada harapan besar rakyat di dalamnya jika benar Presiden Jokowi mau melakukan reshuffle," tutur Herzaky.
Harapan rakyat itu ialah agar reshuffle semisal dilakukan sekalipun dapat membawa manfaat bagi kepentingan rakyat.
"Bukan langkah politis semata, yang tak berdampak apa-apa bagi nasib rakyat banyak yang kesusahan sejak pandemi," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty