Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Blak-blakan Sebut Potensi Reshuffle Menteri Jokowi Bukan Alasan Kinerja, PAN: Bisa karena Politik...

        Blak-blakan Sebut Potensi Reshuffle Menteri Jokowi Bukan Alasan Kinerja, PAN: Bisa karena Politik... Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap adanya kemungkinan melakukan reshuffle kabinet pada sejumlah menterinya. Kendati demikian, hal ini masih menjadi isu yang diperbincangkan masyarakat.

        Isu reshuffle tersebut menguat tatkala Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menyinggung soal dua menteri yang berasal dari Partai Nasdem perlu dievaluasi, yakni Menteri Pertanian dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

        Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jelang Pilpres 2024, Menteri SYL dari Nasdem Diisukan Bakal digantikan Tuan Guru Bajang

        Menanggapi isu reshuffle yang belakangan menguat, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menilai pernyataan Jokowi masih sebatas wacana yang dilemparkan dalam pemberitaan media. 

        Pasalnya, Saleh menyebut sampai saat ini kepastian dari reshuffle sendiri belum pernah diungkap oleh Jokowi ke publik. Dengan begitu, isu reshuffle pun hanya dugaan semata.

        "Masih dugaan saja. Di akhir tahun ini pemerintah masih sibuk libur Natal dan tahun baru. Banyak yang perlu dilengkapi untuk pelayanan bagi masyarakat," kata Saleh dalam keterangannya, dikutip Selasa (27/12/2022).

        Baca Juga: ‘Clue’ dari Presiden Jokowi Soal Reshuffle Kabinet Jelang Pilpres 2024, Nasib Nasdem Dipertaruhkan

        Saleh menilai, reshuffle sepenuhnya menjadi hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. Oleh karena itu, reshuffle dilakukan bukan tanpa alasan.

        Kendati demikian, dia menyebut reshuffle sendiri bisa jadi terjadi di luar evaluasi kinerja para menteri-menterinya. Sesekali, menurut Saleh, reshuffle dilakukan dengan alasan politik.

        "Dalam kasus tertentu, presiden bisa melakukan pergantian kapan saja. Bisa saja alasannya politik. Bukan kinerja. Sekali lagi, itu adalah hak dan kekuasaan presiden," jelasnya.

        Seandainya memang Jokowi melakukan reshuffle, kata Saleh, lebih baik diserahkan sepenuhnya pada presiden. Dia menegaskan, partai dalam koalisi Kabinet Indonesia Maju sama sekali tidak menyodorkan nama khusus.

        Baca Juga: Senyum dan Anggukan Presiden Jokowi Saat Ditanya Rencana Reshuffle Kabinet Jelang Pilpres 2024

        "Partai dalam lingkaran pemerintah tidak menyiapkan nama secara khusus. Presiden yang mengerti kebutuhan dan keperluannya," katanya.

        "Andai kata diminta, partai-partai yang ada baru kemudian menawarkan kader yang dinilai sesuai dengan kebutuhan dan keperluan (kabinet)," tambahnya.

        Baca Juga: Bidik Panah Reshuffle Presiden Jokowi Kini Mengarah Pada Partai Nasdem

        Lebih baik, kata Saleh, kabinet dan partai koalisi Kabinet Indonesia Maju fokus pada tugas yang diamanatkan. Seandainya perlu menawarkan nama kader saat terjadi reshuffle, PAN memiliki banyak kader yang dinilai mempuni dalam mengisi kekosongan kursi menteri.

        "Kalau ada permintaan dari kader kita, barulah kita mencari yang sesuai. Kami memiliki kader yang cukup banyak dari berbagai latar belakang, karenanya kita hanya bisa menunggu keputusan politik presiden," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: