Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prof Rhenald Kasali Wanti-Wanti Pengusaha untuk Siap Hadapi Disrupsi: Sudah Siapkah Anda?

        Prof Rhenald Kasali Wanti-Wanti Pengusaha untuk Siap Hadapi Disrupsi: Sudah Siapkah Anda? Kredit Foto: Instagram/Rhenald Kasali
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Prof Rhenald Kasali mengungkap bahwa kewirausahaan bukan hanya tentang pedagang, tetapi juga bisa dilakukan oleh PNS, pekerja hingga pelajar. Zaman semakin berevolusi, kewirausahaan juga mulai berkembang dari yang awalnya hanya berdagang mulailah merambah ke industri sehingga lahirlah perusahaan-perusahaan besar.

        Mulai dari konsep owning economy dengan memiliki capital atau modal yang besar, perusahaan kemudian mulai mengurangi anggaran dengan adanya outsourcing karyawan, lalu muncullah low cost economy yang membuat pengusaha semakin kreatif dengan menciptakan produk yang efisien. Inovasi ini terus terjadi hingga muncullah teknologi dan hadirlah startup, di mana mereka tak lagi di backup oleh bank, tetapi di back up oleh venture capital.

        Kehadiran startup tak hanya soal inovasi ekonomi, tetapi juga disrupsi. Sehingga, disrupsi ini sangat berdampak terhadap kewirausahaan.

        Baca Juga: Prof Rhenald Kasali Bagikan Rahasia Menyeimbangkan Semua Aspek Kehidupan, Mind Blowing!

        Prof Rhenald melanjutkan bahwa marketing baru menjadi kewirausahaan yakni ketika rencana diimplementasikan dan menghadapi berbagai tantangan. Bagi Prof Rhenald, wirausaha adalah orang yang berpikir menemukan ide baru.

        "Seringkali dalam kehidupan, kita tidak berpikir. Kita hanya menjalankan sesuatu yang kita rasa nyaman," ujarnya lagi.

        Dalam menjadi wirausaha harus pandai mencari peluang. Bagaimana caranya? Bisa dengan mencatat atau menulis.

        Prof Rhenald menuturkan bahwa inovasi atau perubahan ini dilakukan oleh anak-anak muda, contohnya AirBnb yang membuat orang lain menyewakan rumah hingga apartemennya untuk disewakan ke para pelancong. Sehingga, ketika si pemilik rumah pergi, rumah tersebut bisa mendulang cuan tersendiri. Kegiatan itu pun mendisrupsi perhotelan. Selain itu, ada juga Uber yang mendisrupsi taksi.

        Lebih lanjut, Prof Rhenald membanggakan Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu yang merupakan seorang keturunan ningrat dan memiliki garis keturunan dengan R. A. Kartini, masih mengambil gelar doktor di usia 78 tahun dan menjadi mahasiswi Prof Rhenald. Mooryati bahkan tak pernah sekalipun absen di kelasnya. Ia pun menuturkan bahwa wirausahawan/wati adalah orang yang mau berpikir. Itulah mengapa di usia 88 tahun, Mooryati tetap sehat, cantik dan tidak pikun.

        Prof Rhenald pun berujar bahwa peluang muncul dari kesulitan. Caranya adalah dengan menemukan kesulitan yang dihadapi manusia. Bahwasanya peluang muncul dari kemampuan melihat masalah. Masalah-masalah itulah yang harus dipecahkan oleh seorang entrepreneur.

        "Orang yang beruntung adalah orang yang pandai membaca peluang dan melakukan persiapan," ujar Prof Rhenald.

        Artinya adalah keberuntungan hanya datang kepada mereka yang mempersiapkan diri. Selain itu, seorang entrepreneur juga harus berempati.

        "Jadi, begitu Anda melihat masalah disitulah ada peluang," lanjut Prof Rhenald. "Melayani adalah salah satu tugas wirausaha. Menjadi wirausaha bukanlah untuk menjadi kaya."

        Lebih lanjut, Prof Rhenald menuturkan bahwa seorang wirausaha bekerja karena mereka bahagia. Jadi, tak perlu memaksa anak-anak Anda untuk menjadi seperti Anda.

        Terakhir, disrupsi adalah bentuk inovasi sedemikian rupa sehingga membuat suatu hal yang semula ada menjadi usang atau ketinggalan zaman. Disrupsi ada karena mengubah cara lama menjadi cara baru dengan adanya teknologi. Disrupsi adalah sebuah cara yang membentuk suatu hal baru di pasar sehingga harganya turun atau bahkan nol, seperti Google dan Facebook. Meski mereka merugi selama 10 tahun, tetapi pada akhirnya mereka menjadi perusahaan raksasa yang mengalahkan perusahaan lainnya.

        Dengan gaya bisnis yang berbeda, Prof Rhenald mengatakan bahwa cara mereka berbisnis sulit dipahami para generasi tua karena mereka menciptakan sebuah komunitas besar yang diberi nama aplikasi, dan mendapatkan uang dengan cara yang berbeda.

        "Sudah siapkah Anda sebagai seorang pengusaha?" tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: