Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Diminta Jokowi', Sejumlah Kode Elite Megawati Akan Rebut Kursi Menterinya NasDem Mulai Terkuak!

        'Diminta Jokowi', Sejumlah Kode Elite Megawati Akan Rebut Kursi Menterinya NasDem Mulai Terkuak! Kredit Foto: Instagram/FX.Rudyatmo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Adi Prayitno menyorot tajam bagaimana Politikus PDI Perjuangan, FX Hadi Rudyatmo hadir menemui Joko Widodo di Istana.

        Menurutnya, hal tersebut sangat mungkin terkait dengan isu reshuffle dan terdepaknya sejumlah menteri dari NasDem.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan, Jokowi Akhirnya Bicara Siapa Penerusnya: Saya Kira Jelas...

        Dirinya mengatakan pemanggilan Rudy bukannlah hanya sebatas silaturahmi biasa, apalagi lokasinya langsung di Istana.

        Adi yakin ada pembicaraan spesial yang dilakukan oleh Rudy dengan Jokowi saat mereka bertemu di Istana.

        "Agak sumir kalau dimaknai silaturahmi biasa, kalau silaturahmi kan bisa dilakukan di mana saja. Bukan di Istana. Kalau di Istana, pasti ada hal yang spesial dibicarakan," kata Adi, ketika dikonfirmasi, tadi malam.

        Menurutnya, Rudy selain punya kedekatan dengan Jokowi, Ketua DPC PDIP Solo ini juga adalah kader senior Banteng. Sehingga sulit dipercaya jika pertemuan 45 menit itu, tidak menyinggung urusan politik atau reshuffle.

        Baca Juga: Waduh! Perindo Dapat Jatah Menteri, Jokowi Bisa-bisa Diamuk Koalisinya Sendiri

        "Kehadiran Rudy pasti dikaitkan dengan reshuffle. Siapapun yang datang ke Istana saat ini, tentu akan dianggap bagian dari skenario reshuffle," tukasnya.

        Senada dengan Adi, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah juga menilai jika pemanggilan Rudy sangat mungkin terkait dengan reshuffle.

        “Bisa jadi Pak Jokowi juga meminta pandangan ke Pak Rudy terkait dengan isu reshuffle, saya kira itu wajar,” ujarnya.

        Baca Juga: Bicarakan Calon Penerus Jokowi, Projo Tolak Segala Polarisasi Politik: Jangan Tunggu Common Enemy!

        Said menjelaskan, kendati reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden, ia melihat gaya kepemimpinan Jokowi mengedepankan budaya banyak mendengar.

        Dia menyebut budaya ini merupakan tradisi yang sangat baik dalam demokrasi.

        Namun, kata dia, kala keputusan sudah diketok oleh Jokowi, maka semua pihak mesti menghormati.

        Dia memprediksi, Jokowi bakal mengedepankan zaken kabinet alias kabinet yang diisi oleh para ahli, alih-alih representasi partai politik.

        Baca Juga: Bilang 'Anda Bukan Tuhan Allah' ke Jokowi, Natalius Pigai Balik Diserang: Giliran Anies Tak Kau Kecam!

        “Beliau akan mengedepankan terbentuknya zaken kabinet, yakni kabinet yang mengedepankan optimalisasi kerja di tengah tahun politik,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: