Harga Komoditas Ekspor Pertambangan Meningkat Awal Tahun Depan, Kemendag Ungkap Rinciannya
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan tren harga komoditas pertambangan mengalami peningkatan harga dibandingkan periode Desember 2022.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso, mengungkapkan peningkatan ini terjadi karena naiknya permintaan komoditas pertambangan di pasar dunia pada penghujung tahun ini.
Baca Juga: Harga Komoditas Cemerlang, PNBP Sektor Tambang Tembus Rp 173,5 Triliun
Pada akhirnya, hal itu mempengaruhi analisis penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar untuk periode Januari 2023.
"Hampir seluruh komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar mengalami peningkatan harga dibandingkan periode sebelumnya," kata Budi, dalam keterangan resmi, Jumat (30/12/2022).
Baca Juga: Barang Palsu Hingga Ilegal, Kemendag Sikat Habis Puluhan Ribu Produk Bermasalah di Marketplace!
Budi menyebutkan komoditas yang mengalami peningkatan harga yakni konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.
"Sementara untuk pellet konsentrat pasir besi masih tetap tidak mengalami perubahan sebagaimana biasanya," ungkapnya.
Adapun Budi memaparkan rinciannya yakni konsentrat tembaga (Cu > 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD 3.095,22/WE atau naik sebesar 4,78% dan konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe > 62% dan 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD 89,30 WE atau naik sebesar 20,02%.
Lalu, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe > 50% dan (Al2O3 + SiO2) > 10%) dengan harga rata-rata sebesar USD 45,63/WE atau naik sebesar 20,02%% dan konsentrat mangan (Mn > 49%) dengan harga rata-rata USD 218,99/WE atau naik sebesar 0,22%.
Baca Juga: Pacu Volume Produksi, Hillcon Teken LOI Dengan 2 Tambang Nikel Baru
"Konsentrat timbal (Pb > 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD 887,45/WE atau naik sebesar 6,20%, konsentrat seng (Zn > 51%) dengan harga rata-rata sebesar USD 898,52/WE atau naik sebesar 9,51% dan konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe > 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD 53,32/WE atau naik sebesar 20,02%," lanjutnya.
Kemudian, konsentrat ilmenit (TiO2 > 45%) dengan harga rata-rata USD 455,99/WE atau naik sebesar 3,63%, konsentrat rutil (TiO2 > 90%) dengan harga rata-rata USD 1.342,08/WE atau naik sebesar 0,77% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 > 42%) dengan harga rata-rata sebesar USD 32,32/WE atau naik sebesar 4,93%.
Baca Juga: IPW Minta Waspada: Mafia Tambang Caplok Perusahaan Pakai Modus Seolah-olah Legal
"Sementara itu, komoditas produk pertambangan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe > 54%) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE masih tetap tidak mengalamiperubahan," imbuh Budi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: