Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Pilpres 2024, Kepentingan Jokowi-Megawati Tampak Berbeda, Akankah Ada ‘Dua Matahari’ di PDIP?

        Jelang Pilpres 2024, Kepentingan Jokowi-Megawati Tampak Berbeda, Akankah Ada ‘Dua Matahari’ di PDIP? Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ahli hukum tata negara dan pengamat politik, Refly Harun mengatakan usai lengser dan tidak lagi menjabat sebagai Presiden, Joko Widodo (Jokowi) tidak lebih dari seorang kader partai, yaitu PDIP.

        “Menghadapi masa pensiun ya sebagai presiden karena kenapa karena (mereka) memiliki partai politik. Gus Dur punya PKB, kemudian SBY punya Demokrat dan Megawati punya PDIP,” kata Refly. 

        “Dan jangan lupa Megawati tidak pernah meninggalkan PDIP sejak terpilih sebagai ketua umum pada tahun 1999. Pun ketika dia menjadi Presiden Republik Indonesia dalam kurun selama kurang lebih 3 tahun, jadi dia tidak pernah Lengser dari PDIP,” tambah dia. 

        Baca Juga: Langkah Presiden Jokowi Terbitkan Perppu Cipta Kerja Dianggap Telah ‘Melecehkan’ DPR, PKS Ngamuk!

        “Beda sama  Presiden Jokowi, setelah Lengser ini orang tentu akan bertanya ya, big question.  Jokowi mau kemana? Karena usia Jokowi yang relatif masih muda, jangan lupa Jokowi kelahiran tahun 61 jadi nanti baru dalam tanda kutip 63 tahun pada tahun 2024,” jelasnya. 

        Hal yang membedakan Jokowi dari kader lainnya adalah pernah jadi presiden dua periode. 

        Melansir dari youtube channelnya, Refly juga mengutip pernyataan dari pengamat politik Tony Rosyid yang mengatakan ada kemungkinan Jokowi akan disingkirkan.

        "Tidak ada lagi peran politik yang bisa dimainkan Jokowi pasca 2024. Di PDIP, besar kemungkinan Jokowi akan disingkirkan. Kenapa? karena berpotensi menjadi matahari kembar," imbuhnya.

        Dengan posisi yang demikian, Jokowi akhirnya menempatkan kepentingannya pada kader PDIP lain, yaitu Ganjar Pranowo.

        Itulah mengapa, Jokowi memang jauh-jauh hari telah memperlihatkan dukungannya ke Ganjar Pranowo untuk maju ke Pilpres ketimbang Puan Maharani.

        Baca Juga: Kejutan Awal Tahun! Langkah Presiden Jokowi Terbitkan Perpu Ciptaker Disebut Pengamat Bakal Jadi Bumerang Bagi Pemerintahan

        "Pilpres 2024, kepentingan Jokowi-Megawati semakin tampak berbeda. Jokowi inginkan Ganjar menjadi presiden, Ganjar diharapkan dapat meneruskan program-program Jokowi," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: