Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Angka Inklusi dan Literasi Berbanding Terbalik, Mirae Asset Academy Hadir untuk Beri Solusi

        Angka Inklusi dan Literasi Berbanding Terbalik, Mirae Asset Academy Hadir untuk Beri Solusi Kredit Foto: Yohanna Valerie Immanuella
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia pada Selasa, 10 Januari 2023 menggelar Media Day bertajuk "How to Read Market Direction at the Beginning of the Year". Selain membicarakan pasar modal, acara ini turut memperbincangkan perluasan jangkauan Mirae Asset Academy, sebuah program pembelajaran investasi dan topik terkait yang diluncurkan oleh perusahaan sekuritas ini.

        Head of Retail Business Mirae Asset Sekuritas, Tomi Taufan, mengungkapkan bahwa jumlah investor pasar modal di Indonesia meningkat drastis. Pada akhir tahun 2022, tercatat ada lebih dari 10 juta penanam modal yang melakukan investasi.

        Baca Juga: Bukan Inflasi atau Gejolak Ekonomi, Ternyata Investor Lebih Prioritaskan Perubahan Iklim di 2023

        "Seiring dengan bertambahnya investor, persentase inklusi keuangan berdasarkan sektor jasa keuangan juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2019, tercatat persentase inklusi pasar modal hanya 1,55%. Namun, pada tahun 2022, persentasenya naik menjadi 5,19%," jelas Tomi dalam Media Day, Selasa, 10 Januari 2023.

        Baca Juga: Sambut 2023, Indonesian Crypto Forum Bakal Gencarkan Literasi Investasi

        Akan tetapi, persentase literasi keuangan pasar modal justru mengalami penurunan. Berdasarkan data OJK, terlihat bahwa pada tahun 2019, persentase literasi keuangan berada di angka 4,92%. Namun, pada tahun 2022, angkanya cenderung menurun menjadi 4,11%.

        Selain itu, Tomi juga memaparkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia dinilai belum merata. Persentase tertingginya masih terpusat di wilayah Indonesia bagian barat sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian tengah dan bagian timur, persentasenya masih terbilang kecil. Untuk menjawab persoalan inilah, Mirae Asset Sekuritas berencana untuk mengembangkan Mirae Assets Academy dengan lebih masif lagi.

        “Kami berniat untuk terus meningkatkan penetrasi ke kampus-kampus. Selain membuka Galeri Investasi baru, kami juga ingin memperdalam penetrasi dengan meningkatkan kualitas GI yang sudah kami kelola menjadi Mirae Asset Academy,” tambahnya.

        Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Inisiasi Donasi Saham Lewat Program CSR Odd Lot, Apa Itu?

        Sebagai informasi tambahan, Mirae Asset Academy menyediakan kelas pasar modal dan literasi keuangan secara komprehensif yang dapat diikuti oleh nasabah, baik secara daring maupun luring. Melansir dari laman resminya, program ini menyediakan 3.860 courses, 16 modul dalam fitur library, dan tersebar di 29 lokasi.

        Baca Juga: OJK Gelar Rangkaian Kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan Di Sulsel

        “Konsep course itu sama dengan konsultasi tatap muka secara online antara nasabah dengan staf Mirae Asset Sekuritas. Berbeda dengan library yang memberi ruang bagi nasabah untuk belajar mandiri melalui modul, video, dan kuis yang disediakan. Untuk jumlah partisipan, Mirae Asset Academy menyentuh angka 60 ribuan dengan jumlah event sebanyak 3.800,” jelasnya.

        Selain memfasilitasi pembelajaran secara daring, program ini rencananya akan diikuti dengan beberapa inovasi, seperti investment lab, internship, competition, certification, dan scholarship. Harapannya, Mirae Asset Academy tidak hanya menjadi program pembelajaran daring semata tetapi juga menjadi ekosistem sekuritas untuk menunjang pendidikan pasar modal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: