Bagaimana Alibaba Cloud Melihat Potensi Pasar Cloud di Indonesia Saat Ini?
Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong ekonomi digital Indonesia dan menuju target transformasi digital yang menyeluruh, adopsi teknologi cloud pun terus mengalami perluasan di berbagai sektor industri.
Terlepas dari ini, salah satu faktor utama yang mendukung perkembangan adopsi cloud yang begitu pesat adalah karena adanya dampak siginfikan yang diberikan, termasuk dalam segi efisiensi biasa dan efektivitas penggunaan teknologi.
Secara global, sebuah laporan dari Gartner memproyeksikan bahwa pada tahun 2025, 85% organisasi akan menganut prinsip cloud-first dan tidak akan dapat menjalankan strategi digital tanpa menggunakan arsitektur dan teknologi cloud-native.
Baca Juga: Kencangkan Inovasi, Alibaba Cloud Siap Dukung Bisnis Kecil
Sementara itu untuk pasar cloud di Indonesia, sebuah riset dari Boston Consulting Group mencatat pasar cloud Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan rata-rata (CAGR) mencapai 25% atau tumbuh dari nilai US$0,2 miliar pada tahun 2018 menjadi US$0,8 miliar pada tahun 2023.
Namun meski memiliki potensi pasar yang cukup besar pada tahun 2023 ini, Eggy Tanuwijaya selaku Head of Solution Architect of Indonesia, Alibaba Cloud Intelligence dalam wawancara eksklusif di acara Alibaba Cloud Developer Summit 2023 menyampaikan bahwa pasar cloud di Indonesia masih tetap akan menemui tantangannya. Selaras dengan tantangan yang ada, tetap masih ada banyak potensi dan kesempatan, di mana hal-hal ini tentu selalu terikat dengan pasar yang ada.
"Tantangannya akan selalu ada, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi tantangan tersebut. Untuk itu, kam akan kembali ke dasar lagi, di mana kami akan merangkul ekosistem lokal dalam hal ini," tutur Eggy dalam acara pada Selasa (10/1/2023).
Memperlihatkan ekosistem pasar secara luas, Eggy mengatakan, "ketika berbicara tentang developer, kita secara tidak langsung juga berbicara tentang pasar yang ada".
Dalam mewujudkan misi pengembangan developer untuk mendukung pasar secara luas, Eggy juga menjelaskan terkait dengan upaya Alibaba Cloud dalam memperkuat ekosistem lokalnya untuk mendorong transformasi dan adopsi digital di Indonesia, salah satunya adalah dengan melakukan program kemitraan bersama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta berbagai universitas yang ada di Indonesia dan juga komunitas developer yang ada.
Menjelaskan strategi, Eggy menyampaikan, "kami masih akan melanjutkan apa yang telah kami capai hinnga tahun ini, di mana terakhir kami memiliki target untuk merangkul partisipan talenta digital sebanyak 50.000 peserta. Untuk mendukung ekosistem, kami juga akan mengembangkan layanan dan produk kami dengan melakukan ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia secara luas".
Tidak luput, Eggy menambahkan upaya Alibaba Cloud pada fokusnya untuk mendukung transformasi digital melalui adopsi teknologi cloud, termasuk juga pada blockchain, Web3, AI, big data, kredensial pelanggan, dan juga security-as-a-services.
Sebuah riset dari PwC pada akhir 2021, ada lebih dari 50% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengadopsi cloud dalam operasional bisnis mereka telah mengalami peningkatan pendapatan sebesar 20% dan diproyeksikan, adopsi cloud dapat meningkatkan PDB Indonesia mencapai US$10,7 miliar dalam jangka waktu hingga lima tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: