Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, menegaskan bahwa para ulama harus terus mengambil bagian dalam menjaga bangsa, negara, dan umat. Hal ini dikatakan Wapres dalam pidatonya menghadiri pembukaan Ijtima' Ulama Nusantara, di Hotel Milenium, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Terlebih, lanjut Wapres, jika negara sedang genting, ulamalah yang paling tampil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga: Ekonomi Hingga Pendidikan, Wapres Ma'ruf Amin Dorong PP Fatayat NU Bersinergi Kuatkan Indonesia
"Jadi, saya merasa senang karena ulama harus terus ambil bagian di mana pun berada di posisi manapun. Dengan satu misi yang sama, yaitu menjaga umat, menjaga bangsa dan negara, itu komitmen yang harus dibangun oleh para kiai," jelas Wapres.
Wapres lalu menceritakan kedatangan Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) ke Indonesia yang baru merdeka. Perangkat pengamanan seperti tentara dan polisi belum terkonsolidasi, tetapi penjajah sudah datang kembali.
"Ketika saat itulah Hadratus Syekh Hasyim Ashari tampil membuat fatwa wajib fardhu ain untuk mengusir Belanda dan itu menggerakkan gerakan perlawanan sehingga penjajah diusir kembali. Itu memang bagian dari pada himayatul wathan yang dilakukan oleh para ulama," ujarnya.
Menjelang Pemilu tahun 2024, Wapres pun berharap agar para ulama di mana pun berada dan di partai mana pun tetap harus menjaga keutuhan bangsa dan negara. Jangan sebaliknya, memanaskan suasana yang akan membelah persatuan dan kesatuhan bangsa.
"Jangan menjadi kompor yang kemudian justru membelah bangsa ini menjadi bangsa yang bermusuhan, saya kira itu penting," ucapnya.
"Harus menjadi komitmen semua ulama. Mencegah terjadinya konflik dan permusuhan ya, ini kan potensi konflik itu sangat besar di dalam waktu kita. Karena itu, para ulama ini supaya menjaga di semua lini," tegas Wapres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: