Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Kuasa Tahan Air Mata, Puan Maharani: Sulitnya Jadi Perempuan di Indonesia

        Tak Kuasa Tahan Air Mata, Puan Maharani: Sulitnya Jadi Perempuan di Indonesia Kredit Foto: Twitter/Puan Maharani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nama Puan Maharani memang tengah mencuat akhir-akhir ini. Pasalnya, wawancara eksklusif dirinya bersama Rosiana Silalahi tengah viral di media sosial. 

        Dalam kesempatan itu, Puan mengaku berat menjadi perempuan di Indonesia, tidak semudah yang ia bayangkan.

        Baca Juga: Ungkapkan Isi Hati, Puan Maharani: Saya Tidak Dapat Perlakuan Istimwa dan Banyak Kerja, Kenapa Masih Banyak Tidak Disukai?

        “Ternyata berat jadi perempuan di Indonesia, nggak semudah yang dibayangkan. Wah bahwa bisa jadi Menko PMK, jadi ketua DPR untuk mencapai kesitu ternyata nggak segampang itu,” ucap Puan seperti dikutip dari Fajar, Minggu, 15 Januari 2023.

        Baca Juga: Menangis karena Sudah Kerja Keras tapi Tidak Dihargai, Puan Disindir Keras Jhon Sitorus: Emang Karya Anda Apa?

        Soalnya, curhat dia, dirinya sering di-bully. Apapun yang dikerjakan seringkali disalah artikan dan dianggap salah.

        “Itu kan bukan suatu hal yang mudah sebenarnya kalau kita mau cerna sebagai seorang manusia, kok udah berusaha kerja sebaik-baiknya, berusaha kerja yang semampunya tapi kok kemudian tetap salah terus kan,” ujarnya.

        “Itu beban batin juga ya saya sampai mikir, kenapa ya kayak gini terus. Apa karena saya perempuan ya. Tapi saya ngerasa kayaknya iya juga sih kayaknya, apakah kemudian di Indonesia itu belum siap ya menerima seorang perempuan itu untuk maju jadi seorang pemimpin ya di manapun posisinya jadi saya merasa ya itu kan,” tambahnya.

        Baca Juga: Ngaku Sudah 'Banting Tulang', Kisah Sedih Puan Masih Dibenci Rakyat Malah Disekakmat Jhon Sitorus: Emang Karya Anda Apa?

        Dia mengibaratkan dua sayap burung, harusnya bisa seiring sejalan laki-laki dan perempuan untuk demokrasi di Indonesia.

        Baca Juga: Jatim Jadi Medan Pertempuan Paling Sengit, Begini Sebaran 'Kekuatan' 3 Capres Terkuat: Prabowo, Ganjar, dan Anies

        Puan menceritakan selama ini diajarkan oleh ibunya yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bahwa dirinya harus optimistis bisa.

        “Ibu Mega juga selalu mengajarkan ‘ini perjuangan kamu dan mama dan itu adalah perjuangan bukan buat kita berdua aja Puan tapi buat perempuan-perempuan Indonesia’,” tutur Puan mulai terisak.

        Puan mengaku sering merasa dianggap tidak mampu karena dirinya perempuan.

        Baca Juga: Kasihan! Curhat Gak Disuka Masyarakat meski Sudah Berjuang, Netizen Malah Goda Puan: Kerja yang Mana Ini??

        “Bayangkan kalau, saya ngebayangin aduh perempuan yang lain kayak gimana ya itu,” tambah Puan dengan mata berkaca-kaca.

        Baca Juga: Bongkar Alasan Cemberut saat Bagi-bagi Kaus, Puan Maharani: Saya Gak Marah Sama Rakyat

        Ketua DPP PDIP ini mengatakan, budaya di Indonesia selalu mengutamakan laki-laki dibandingkan perempuan.

        “Makanya saya perempuan itu harus kerjanya itu dua kali lipat untuk bisa membuktikan bahwa dirinya mampu, dirinya bisa, dirinya punya kapasitas, dirinya punya kapabilitas,” ucapnya.

        Meski demikian, Puan menyampaikan perempuan tidak boleh lupa kodratnya sebagai perempuan baik sebagai istri maupun ibu.

        Baca Juga: Mungkinkah PDIP Usung Megawati di Pilpres 2024? Puan Maharani: Gila! Nggak Lah...

        “Saya selalu juga mengatakan, kita juga nggak boleh lupa sebagai kodrat kita sebagai seorang perempuan. Kita bisa jadi seorang istri kita, bisa menjadi seorang ibu. Tapi ya kalau bicara gender, jangan kemudian dianggap perempuan itu karena seorang perempuan tidak mampu,” tutur Puan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: