Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cuan Gak Abis-Abis, Bos Bayan Resources Borong Saham BYAN Hingga Rp19,7 Miliar

        Cuan Gak Abis-Abis, Bos Bayan Resources Borong Saham BYAN Hingga Rp19,7 Miliar Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu orang terkaya di Indonesia sekaligus pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong, dikabarkan telah menambah koleksi saham Bayan Resources. Berdasarkan rilisan resmi perusahaan, laki-laki tersebut memborong 974.300 saham dengan Rp20.306 sebagai harga per lembar yang disepakati.

        Sekretaris Perusahaan, Jenny Quantero, bahwa transaksi tersebut sudah dilakukan pada 13 Januari 2023 lalu. Untuk melakukan pembelian tersebut, Low Tuck Kwong diharuskan merogoh kocek sebesar Rp19,7 miliar.

        Baca Juga: Dua Petinggi Bayan Resources Lepas Saham di Harga Rp20.000–Rp20.952 per Lembar, Ada yang Untung Rp23,26 Miliar

        “Transaksi pembelian dilakukan dengan tujuan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” jelas Jenny dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2023.

        Sebelum melakukan transaksi, jumlah saham Bayan Resources yang dimiliki Low Tuck Kwong adalah 20.315.720.470 atau setara dengan 60,95% kepemilikan. Setelah transaksi dilaksanakan, kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 20.316.694.770 dengan persentase tetap. Hal ini semakin memperkokoh posisinya sebagai pemilik saham Bayan Resources terbesar.

        Baca Juga: Cuan Tidak Berseri, Bos Bayan Resources Jala 1,28 Juta Saham BYAN

        Sebagai informasi tambahan, Low Tuck Kwong dinobatkan sebagai orang terkaya nomor dua di Indonesia oleh majalah Forbes pada Desember 2022 lalu. Melansir dari situs resmi Forbes, laki-laki berusia 74 tahun itu mempunyai kekayaan sebesar US$12,1 miliar atau setara dengan Rp183,63 triliun. Bahkan, menurut data terbaru dari sumber yang sama, diperkirakan harta yang dimiliki Low Tuck Kwong sudah menyentuh US$27,7 miliar atau setara dengan Rp420,38 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: