Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sempat Anjlok Parah, Saham Garuda Indonesia Mulai Menguat Setelah Dirut Rilis Klarifikasi

        Sempat Anjlok Parah, Saham Garuda Indonesia Mulai Menguat Setelah Dirut Rilis Klarifikasi Kredit Foto: Garuda Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, sejak Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi izin bagi perusahaan tersebut untuk kembali memperdagangkan sahamnya pada 3 Januari 2023, nilai sahamnya menjadi tidak tertolong. Garuda Indonesia sampai melemah 50,98% ke level Rp100 per lembar.

        Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan bahwa salah satu penyebab anjloknya harga saham Garuda Indonesia adalah aktivitas kreditur. Aktivitas tersebut dilakukan oleh kreditur yang porsi kepemilikan sahamnya berasal dari konversi utang kreditur berdasarkan Perjanjian Perdamaian.

        Baca Juga: Masih Tersisa Rp6,53 Triliun, Dana Rights Issue Garuda Indonesia Dipakai untuk Apa?

        “Transaksi penambahan modal Garuda Indonesia berasal dari konversi utang kreditur yang sudah direalisasikan pada 28 Desember 2022 lalu. Persentasenya mencapai 22,63% dan konversi saham tersebut tidak mempunyai ketentuan Lock-Up Period sehingga saham itu dapat dijual sewaktu-waktu jika kreditur tidak berencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya,” jelas Irfan dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.

        Selain memberikan klarifikasi, Irfan juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini, Garuda Indonesia belum berencana untuk melakukan tindakan korporasi apa pun. Apabila pihak manajemen perusahaan pelat merah tersebut berubah pikiran, tentunya mereka akan melakukannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

        Baca Juga: Pantas Saja Saham Garuda Terus Menukik ke Bawah, Bos Besar Ungkap Ini Ulah Para Kreditur

        “Garuda Indonesia terus memperkuat fundamental perusahaan dengan menambah armada berbadan kecil untuk meningkatkan pelayanan terhadap penumpang. Kami juga sedang mengoptimalisasi ketersediaan layanan penerbangan dan berfokus untuk melayani penerbangan haji tahun ini,” tutupnya.

        Sebagai catatan, setelah pihak manajemen Garuda Indonesia memberikan klarifikasi, pada 19 Januari 2023, saham perusahaan tersebut terpantau menguat walau belum begitu signifikan. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa maskapai penerbangan pelat merah itu terapresiasi 6% atau setara dengan penambahan 6 poin ke level Rp106.

        Baca Juga: Saham Garuda Indonesia Berdarah-darah, Bursa Ambil Tindakan Tegas

        Selain itu, Garuda Indonesia juga berhasil memperdagangkan sahamnya sebanyak 9.686 kali. Adapun jumlah saham yang diperjualbelikan adalah 373,53 juta dengan nilai transaksi harian sebesar Rp38,29 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: