Mengaku Salah Soal Jokowi Seperti Firaun, Pujian Datang Buat Cak Nun: Dia Berani, Jujur dan Patut Ditiru!
Eks Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menyoroti kontroversi ucapan dari Emha Ainin Nadjib alias Cak Nun.
Ulama kondang tersebut diketahui telah menyamakan Joko Widodo alias Jokowi dengan sosok Firaun di media sosial.
Baca Juga: Ngaku Sempat Ditawari Kursi Menterinya Jokowi, PKS: Kami Tetap di Luar Pemerintahan!
Hal itu langsung mematik kemarahan masyarakat dan Cak Nun langsung meminta maaf dan mengaku khilaf. Hal ini langsung diapresiasi oleh Arief.
“Saya bahagia mendengar ucapan Cak Nun,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Jumat (20/1/2023).
Langkah Cak Nun dengan mengakui kesalahannya kepada Allah yang menciptakan Jokowi, lalu pada Jokowi, kemudian masyarakat, menurutnya bisa jadi pelajaran dan teladan.
“Sebagai bentuk pelajaran bagi kita semua, dengan mengakui kesalahannya pertama pada Allah yang menciptakan @jokowi lalu pada @jokowi, dan yang terdampak dengan perkataan Cak Nun,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Tak Sendiri, Anies Baswedan Ternyata Pernah Disebut Macam Firaun: Bedanya, Dia Tak Baperan...
“Orang yg berani mengakui kesalahannya secara jujur patut ditiru,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Cak Nun menyampaikan sebuah video berjudul 'Mbah Nun Kesambet' yang diunggah di channel YouTube CakNun.com, Selasa (17/1) malam.
"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," ujar Cak Nun.
Cak Nun menyampaikan telah meminta maaf kepada keluarganya pula lantaran tak memikirkan konsekuensi dari apa yang ia ucapkan waktu itu. Dia merasa telah melanggar ajarannya sendiri.
"Saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan. Kan, saya mengajarkan di Maiyah dan semua keluarga bahwa ora waton bener (tak asal benar) kui kok ucapke, kan harus baik harus efeknya, harus diperhitungkan harus bijaksana," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: