Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Cawapres Prabowo Subianto, Fadli Zon: Agak Jelas di Bulan Agustus-September

        Soal Cawapres Prabowo Subianto, Fadli Zon: Agak Jelas di Bulan Agustus-September Kredit Foto: DPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manuver partai dan aktor politik terus berlangsung menjelang pemilu 2024. Mengenai hal ini, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut  sosok calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto masih sulit terdeteksi. Nama itu bakal mulai terungkap pada Agustus atau September 2023.

        Diketahui, Gerindra adalah partai yang telah mengumumkan ketum mereka Prabowo Subianto menjadi capres 2024.

        "Menurut saya agak terang dan jelas pada bulan-bulan Agustus atau September sudah pasti," kata legislator Komisi I DPR RI itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1). 

        Fadli mengatakan masih banyak waktu bagi Gerindra bersama rekan koalisi dalam menentukan sosok Capres-Cawapres 2024.

        Baca Juga: Fadli Zon Klaim Capres-Cawapres Koalisi Gerindra-PKB Sudah Dibicarakan ke Jokowi

        "Ya proses ini masih panjang, ini bulan Januari," kata Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.

        Toh, kata Fadli, waktu pendaftaran pasangan Capres-Cawapres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru dimulai pada Oktober 2023. 

        Dia kemudian menyebut soal nama-nama yang berkembang tentang pendamping Prabowo di pos cawapres bisa berkembang seiring dinamika politik. 

        Baca Juga: 'Nyanyian' AHY Sebut Ada Pihak yang Ingin Koalisi Pengusung Anies Baswedan Tak Terbentuk, Refly Harun Blak-blakan: Salah Satunya Istana!

        "Jadi, menurut saya soal spekulasi orang itu bisa saja macam-macam nama, tetapi akan diputuskan bersama dari yang berkoalisi," kata mantan Wakil Ketua DPR RI itu. 

        Fadli pun meminta semua pihak bisa bersabar untuk bisa tahu figur pendamping Prabowo di pos Cawapres 2024.

        "Ini sekarang terlalu awal, Belanda masih jauh," katanya. (ast/jpnn) 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: