Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        10 Cara Jitu Agar Bisnis Dessert Rumahan Bisa Dapat Omzet Miliaran, Simak!

        10 Cara Jitu Agar Bisnis Dessert Rumahan Bisa Dapat Omzet Miliaran, Simak! Kredit Foto: Instagram/bittersweet_by_najla
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bila kamu ingin memulai bisnis dessert rumahan, kamu tidak perlu khawatir. Karena bisnis dessert rumahan juga bisa mendapatkan omzet miliaran.

        Salah satu contohnya adalah Bittersweet by Najla. Brand ini menjual dessert rumahan yang kemudian menjadi tren di kalangan konsumen. Berkat itu, Bittersweet by Najla mampu mencetak omzet miliaran.

        Melihat hal itu, Foodizz Channel berbincang dengan Najla Farid, Founder sekaligus Owner Bittersweet by Najla. Dari hasil perbincangan tersebut, Foodizz Channel merangkum 10 cara jitu agar bisnis dessert rumahan dapat mencetak omzet miliaran.

        Baca Juga: Pebisnis Kuliner Simak! Merek Tak Hanya Sekadar Nama, Begini Signifikansinya!

        1. Konten adalah Raja

        Di era digitalisasi seperti ini, konten menjadi hal yang sangat penting untuk membangun brand dan menciptakan penjualan. Konten brand dapat dieksplorasi dan dibagikan secara konsisten dan tepat agar dapat meningkatkan penjualan. Strategi ini telah dibuktikan oleh Bittersweet by Najla yang mulai menarik loyalitas konsumen dari konten-kontennya.

        2. Ciptakan Faktor 'Wow'

        Faktor 'Wow' dapat membuat brand mendapatkan eksposur tinggi sehingga konten menjadi viral. Tentunya, faktor 'wow' ini perlu konsisten dan relevan dengan produk yang dijual.

        Faktor 'wow' juga dapat diciptakan melalui inovasi produk, program promosi, kolaborasi, hingga cerita yang menarik.

        3. Ciptakan DNA Inovasi

        Bila kamu ingin memulai bisnis dessert rumahan, kamu wajib untuk menjadi inovatif ketika menjalankan bisnis kamu. Dengan terus berinovasi, bisnis kamu akan terus dibicarakan dan mendapatkan perhatian dari konsumen.

        4. Konsistensi adalah Kunci Penting untuk Sukses

        Konsistensi berperan penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Sebagai pebisnis, kita dituntut untuk selalu konsisten dalam setiap hal yang kita kerjakan meski belum menunjukkan keberhasilan. Hal ini yang membuat pebisnis perlu terus berinovasi, seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya.

        5. Passion Membuat Kita Kuat

        Membangun bisnis membutuhkan passion atau kecintaan terhadap apa yang kita lakukan. Dengan begitu, kita akan lebih tangguh dan memiliki daya juang yang tinggi untuk dapat berhasil.

        6. Ciptakan Storytelling yang Menarik

        Kemampuan membuat storytelling juga menjadi unsur yang penting saat ini. Sebab, viral semata tak mampu membuat bisnis menjadi berkelanjutan. Oleh karena itu, pebisnis wajib menguasai dan mengembangkan storytelling bagi produk dan brandnya.

        Storytelling perlu memberi kesan otentik dari brand. Dengan begitu, brand akan meninggalkan impresi yang kuat di kalangan konsumen.

        7. Kolaborasi

        Saat ini, kolaborasi menjadi tran yang signifikan di dunia bisnis. Kita perlu berkolaborasi dengan brand dan pihak lain agar dapat menciptakan dampak yang besar, terutama terkait brand awareness.

        Meski begitu, perlu diperhatikan kolaborasi harus dieksekusi dengan baik agar hasil dapat optimal.

        8. Tim yang Suportif dan Kompeten

        Satu hal yang tak kalah penting adalah tim yang terlibat dalam brand. Perlu dicatat bahwa kita harus membangun tim yang saling suportif dan kompeten agar bisnis dapat berkembang.

        9. Rencana dan Proses Bisnis

        Rencana dan proses bisnis rumahan sudah tidak bisa mengadopsi tren zaman dahulu. Oleh karena itu, kita perlu membangun organisasi serta proses bisnis yang lebih profesional agar perkembangan yang terjadi dapat diikuti dengan baik secara internal.

        10. Jalin Hubungan Erat dengan Konsumen

        Kita perlu membangun hubungan yang erat dengan konsumen. Salah satu caranya adalah dengan menerima timbal balik atau feedback dari konsumen demi perbaikan yang berkelanjutan.

        Selain itu, memberikan apresiasi serta berdiskusi dengan konsumen juga wajib dijalankan secara konsisten. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: