Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan akan menambah pasokan Minyak Kita yang beberapa waktu terakhir dikabarkan mengalami penurunan jumlah stok di pasaran. Hal tersebut dia katakan seusai melakukan inspeksi dadakan di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/1/23).
"Kita harus tambah pasokan," kata Zulhas kepada wartawan, Sabtu.
Baca Juga: Bantah Adanya Kenaikan Harga Minyak Kita, Mendag Zulkifli Hasan: Barangnya Laris
Dalam memenuhi stok Minyak Kita, Zulhas juga mengaku telah menurunkan angka demografi ekspor dan pengiriman. Dengan begitu, dia menilai pasokan Minyak Kita bisa kembali stabil.
"Sekarang, kan, demonya sudah saya turunin, kemarin 9, kan. Jadi kalau kirim 1, ekspor 9. Sekarang enggak, kalau dikirim 1 ekspornya 6," katanya.
"Sudah kita turunin, sehingga dengan kita turunin mudah-mudahan nambah pasokan," tambahnya.
Baca Juga: Ditegur Luhut atas Pembelian Minyak Rusia, Ini Respons Dirut Pertamina
Di sisi lain, Zulhas juga membantah adanya kenaikan harga yang terjadi pada Minyak Kita yang semula dibandrol Rp. 14.000 per liter. Dia mengklaim, Minyak Kita menjadi produk favorit yang dipilih masyarakat.
"Minyak Kita nggak naik. Sekarang jadi favorit, semua orang ambilin Minyak Kita. Jadi di pasar (stoknya) berkurang," katanya.
Dia menilai, naiknya minat masyarakat terhadap Minyak Kita terjadi pasca-packaging produk yang dipoles lebih modern. Oleh sebab itu, banyak industri retail yang kemudian menjadi penyalur minyak tersebut.
Baca Juga: Kebutuhan Minyak Nasional Masih Didominasi Impor, Begini Sikap Pertamina
"Setelah di-packing bagus begitu kan, semua orang beli. Itu kan di retail modern juga ada, di mana-mana juga ada," paparnya.
Lebih lanjut, Zulhas menegaskan bahwa ihwal harga eceran tertinggi Minyak Kita, ditentukan langsung oleh pemerintah. Selain itu, naiknya kebutuhan masyarakat akan minyak goreng juga menjadi salah satu indikator berkurangnya stok Minyak Kita di pasar.
Baca Juga: Produksi Minyak Sawit Tahun 2022 Turun, Apa Penyebabnya?
"Itu kan harga-harga yang dibanderol oleh pemerintah kan. Sekarang kebutuhannya semua beli itu, sehingga barangnya menjadi berkurang," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: