Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lampu Hijau Bos Pentagon Soal Senjata Nuklir Amerika Serikat di Korea Selatan

        Lampu Hijau Bos Pentagon Soal Senjata Nuklir Amerika Serikat di Korea Selatan Kredit Foto: Reuters/Lee Jin-man
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin akan bertemu dengan Menhan Korea Selatan Lee Jong-sup, di Seoul, Selasa (31/1/2023), menurut Reuters.

        Austin mengatakan bahwa perjalanannya ditujukan untuk memperdalam kerja sama untuk mengatasi tantangan keamanan bersama.  

        Baca Juga: Korea Selatan Ditagih NATO Soal Janjinya Kirim Bantuan Militer ke Ukraina: Jika Tidak Ingin...

        “Itulah mengapa Amerika Serikat dan ROK mengambil langkah-langkah yang jelas dan berarti untuk memodernisasi dan memperkuat aliansi kami,” kata Austin dalam siaran khusus, Selasa (31/1/2023), oleh kantor berita Yonhap, mengacu pada Korea Selatan dengan inisial nama resminya, Republik Korea.

        Dia menegaskan kembali komitmen penangkalan AS yang diperluas ke Korea Selatan adalah "ketat" pada "masa ketegangan dan provokasi yang meningkat."

        "Jadi musuh dan pesaing kita tahu bahwa jika mereka menantang salah satu dari kita, mereka menantang aliansi AS-ROK secara keseluruhan," tambahnya.

        Lee mengatakan kedua negara akan mengadakan latihan meja nuklir pada bulan Februari di bawah skenario serangan nuklir Korea Utara, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan perencanaan dan implementasi nuklir bersama dan meningkatkan berbagi informasi.

        Austin mengatakan latihan tersebut sejalan dengan pembicaraan sekutu untuk memperluas kegiatan dan mekanisme pencegahan yang diperluas di semenanjung dan di wilayah tersebut.

        Pertemuan terbaru datang saat Korea Selatan mendorong untuk meningkatkan kepercayaan pada pencegahan Amerika yang diperluas kemampuan militernya, terutama kekuatan nuklir, untuk mencegah serangan terhadap sekutunya.

        Korea Utara yang bersenjata nuklir meluncurkan rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan AS.

        Baca Juga: Korea Utara: Amerika Lakukan Kejahatan Tidak Etis Saat Kirim Tank ke Ukraina

        Para pejabat dari kedua belah pihak juga memperingatkan Pyongyang mungkin sedang mempersiapkan uji coba pertama perangkat nuklirnya sejak 2017.

        Ancaman Korea Utara yang berkembang juga telah menghidupkan kembali seruan dari beberapa politisi dan pakar di Korea Selatan untuk membawa kembali senjata nuklir taktis AS atau bahkan mengembangkan program nuklirnya sendiri, meskipun pejabat Seoul menolak kemungkinan seperti itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: