Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gerindra Plin-plan, Katanya Sudah Berlalu Tapi Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan Kembali Diungkit Jelang Pilpres 2024

        Gerindra Plin-plan, Katanya Sudah Berlalu Tapi Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan Kembali Diungkit Jelang Pilpres 2024 Kredit Foto: ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masalah utang-piutang bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno diketahui mencuat ke publik jelang Pilpres 2024. 

        Sebelumnya Sandi mengatakan dirinya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan memiliki perjanjian politik kemudian Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa mengatakan ex Gubernur DKI itu memiliki utang Rp50 Miliar kepada mantan wakilnya.

        Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, hal tersebut sengaja dimunculkan ke publik untuk menggerus citra Anies Baswedan.

        "Kenapa terkait utang Anies dimunculkan ke Publik? Katanya tidak mau mengungkit, tapi dibongkar ke publik, tujuannya kan untuk menggoreng citra Anies," kata Pangi dilansir dari Akurat.co, Jumat (10/2/2023).

        Baca Juga: Diikhlaskan Sandiaga Uno, Politisi Ini Sebut Wajar Kalau Anies Baswedan Tak Bisa Bayar Utang Rp50 Miliar

        Lantas Pangi pun merasa heran utang tersebut dimunculkan lagi ke tengah publik. Padahal, sudah dianggap lunas jika Anies Baswedan menang dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

        "Perjanjiannya jelas, jika Anies menang dalam Pilgub DKI hutangnya ke Sandi sekitar Rp50 Miliar dianggap lunas. Tapi kenapa lagi menjadi pembahasan? Jadi sebenarnya sudah tak ada masalah," ujar dia.

        Kendati demikian, Pangi tak menampik dalam dunia politik itu tidak ada makan siang gratis. Apalagi tak ada perjanjian secara tertulis.

        Baca Juga: Peluang Anies Baswedan dan Nasdem Menang Pilpres 2024 Kecil, Musni Umar: Ya, Dari Hasil Survei Bayaran

        "Tak ada makan siang gratis dalam dunia politik. Semuanya berutang jasa, apalagi sepanjang tak ada dokumen," tutur Pangi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: