Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tekankan Infrastruktur sebagai Pembangkit Ekonomi, Airlangga: Salah Satunya Lewat IKN Nusantara

        Tekankan Infrastruktur sebagai Pembangkit Ekonomi, Airlangga: Salah Satunya Lewat IKN Nusantara Kredit Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator (Menko) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menguatkan pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya melalui pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

        Airlangga mengatakan, relokasi IKN Nusantara dilakukan dalam rangka menciptakan pemerataan pembangunan dan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

        Baca Juga: Grasa-Grusu Indonesia Pindah Ibu Kota Tinggalkan Jakarta, Akademisi: IKN Ini Bukan Dolanan!

        "Kita ketahui bahwa salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi itu adalah infrastruktur, dan infrastruktur dalam bentuk proyek besar ini diharapkan bisa menarik perekonomian nasional. Nah salah satunya dari IKN ini," katanya, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (15/2/2023).

        Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, pemerintah tetap optimis ekonomi Indonesia dapat tetap tumbuh positif berdasarkan berbagai indikator domestik dan eksternal yang menunjukkan ketahanan yang impresif.

        "Beberapa indikator sektor riil yang dirilis pada Januari 2023 menunjukkan Indeks Kepercayaan Konsumen bergerak di level optimis ,yakni 123,0 dan PMI Manufaktur berada di level ekspansif, yakni 51,3," tuturnya.

        Sementara itu, lanjut Airlangga, indikator eksternal juga menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia yang terlihat dari peningkatan Cadangan Devisa per Januari 2023, yakni sebesar US$139,4 miliar.

        "Untuk meningkatkan cadangan devisa, agar devisa itu harus parkir di Indonesia, jadi dari hasil ekspor itu diwajibkan 3 bulan ditahan di Indonesia. Nah yang ditahan itu sekitar 30% dan dari angka hitungan. Dari situ kita bisa me-reserved satu tahun itu 40 sampai 50 milliar (US$). Nah, kalau itu kita lakukan 40 sampai 50 milliar (US$) 1 tahun, ini sebuah hal yang luar biasa," jelas Airlangga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: