Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Hanya SPB Jokowi Jika Lanjutkan Proyek IKN

        Anies Hanya SPB Jokowi Jika Lanjutkan Proyek IKN Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung menilai bahwa jika bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan melanjutkan beberapa proyek ibu kota negara (IKN) dapat dikatakan ia hanya sebagai salesnya Presiden Joko Widodo (Jokowi)

        "Ya itu kalau kita lanjutin lagi, itu artinya anies akan menjadi sales promotion boy dari jokowi, jadi anies akan pasarkan itu seperti jokowi," ujar Rocky dikutip dari laman YouTube Forum News Network, Minggu (19/2/2023). 

        Rocky meminta agar setiap kandidat menunjukkan posisi politiknya dengan jelas, termasuk Anies yang saat ini merupakan kandidat di luar lingkar kekuasaan Jokowi yang merupakan oposisi yang menurut Rocky punya posisi sendiri dalam melihat IKN.

        Baca Juga: Anies Baswedan Disambut Meriah oleh Warga Kalbar, Mantan Rektor Ini Sebut Masyarakat Jangan Mau Percaya Survei Bayaran

        “Apa poinnya, nanti kalau orang bertanya Anies itu Jokower? Ini pertanyaan yang mesti jawab. Kita ingin supaya betul-betul ada kejernihan dalam persaingan politik nanti,” ujarnya. 

        Lanjutnya, ia juga menilai bahwa pernyataan Anies yang menyebut jika sudah berada di posisi eksekutif terlebih presiden maka acuannya adalah UU yang harus ditaati, beda dari pengamat yang bisa bebas bicara sesuai analisisnya.

        Meski begitu, ia tak menampik bahwa  seorang pejabat harus melaksanakan perintah UU, namun menurut Rocky, karena Anies saat ini konteksnya masih dalam perjalanan menuju kursi presiden, maka lebih baik Anies mendengarkan apa kata pengamat yang menurutnya juga terdapat sejumlah relawan di dalamnya. 

        Baca Juga: Mimpi Anies Baswedan Jadi Presiden Bisa Kandas Sebelum Pilpres 2024: Koalisi Bubar dan Jadi Tersangka

        “Tinggal dia pilih, dia mau diamati dengan kritis atau mengabaikan tatapan pengamat. Kita akan bilang ya Anda memang kalau jadi presiden taat undang-undang, berarti pengamat tidak diperlukan dalam railing dia ke depan ini, ya udah tinggal saja pengamat ini yang di dalamnya juga banyak relawan,” ucapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: